Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - MILWAUKEE. J.D. Vance, kandidat wakil presiden mendampingi Donald Trump dalam pemilu AS memperkenalkan dirinya kepada masyarakat Amerika Serikat pada Rabu malam di Konvensi Partai Republik.
Dalam pidatonya, Vance menggambarkan dirinya sebagai putra dari Middletown, Ohio, sebuah kota industri kecil yang sering terlupakan, yang siap memperjuangkan kepentingan kelas pekerja jika terpilih pada bulan November mendatang.
Vance menguraikan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, dari masa kecil yang sulit hingga pendidikan di Marinir AS dan Yale Law School.
Baca Juga: J.D. Vance, Dulu Pengkritik Keras Trump Sekarang Malah Jadi Pasangan di Pemilu AS
Dia mengkritik keras kebijakan perdagangan yang merugikan komunitas-komunitas seperti yang dia kenal di Ohio, sambil menegaskan komitmennya untuk mengutamakan kepentingan pekerja daripada Wall Street.
Di hadapan para pendukungnya, Vance menyoroti peran neneknya, yang dia sebut "Mamaw", dalam membesarkannya di tengah tantangan kehidupan.
Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibunya, Beverly, yang hadir dalam acara tersebut sebagai simbol perjuangannya melawan kecanduan.
Prestasi Vance sebagai seorang senator dan penulis buku terlaris "Hillbilly Elegy" telah mengubahnya dari seorang kritikus keras Trump menjadi salah satu pendukung setia presiden saat ini.
Baca Juga: Trump Banjir Dukungan dari Mantan Rival dalam Pemilu AS
Posisinya yang berlawanan dengan arus utama partai dalam hal kebijakan perdagangan dan perlindungan kelas pekerja mencerminkan pengaruh Trumpisme dalam politiknya.
Meskipun kritik dari lawan politiknya, Vance tetap teguh dengan pandangannya terhadap isu-isu ekonomi dan sosial, termasuk penolakannya terhadap bantuan militer untuk Ukraina dan dukungannya terhadap kebijakan "America First" Trump.
Dengan tajamnya perbedaan pendapat politik di antara kandidat, pemilihan presiden tahun ini diharapkan akan menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam sejarah AS.