Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo
Pada saat yang sama, struktur liga tertutup telah memungkinkan pemilik tim yang ada mau mengeluarkan investasi besar-besaran untuk bisa mencari imbal hasil yang didapatkan selama beberapa tahun. Bayangkan dengan sistem di Eropa maka ada kemungkinan investasi mereka gagal akibat kalah bersaing dengan klub lain di lapangan hijau.
Bayangkan saja dengan sistem Champions League saat ini, tim-tim Eropa harus lolos setiap tahun ke Liga Champions bergengsi melalui liga domestik mereka. Nah dengan Liga Super mereka akan mengunci 15 tempat setiap musim untuk klub-klub elit.
Mengutip News.Com.AU, Jhon Henry pemilik Liverpool ternyata dua tahun lalu pernah blak-blakan soal ketidakpastian investasinya di klub sepakbola Eropa. Dalam konferensi pers dua tahun lalu, Henry menyebut perbandingan dengan Amerika ketika dia berbicara tentang memiliki "liga tertutup".
Bagian dari keindahan sepak bola bagi banyak penggemar adalah sensasi promosi dan degradasi - perpindahan tim di antara divisi yang berbeda tergantung pada penampilan mereka - tetapi Henry mengatakan bahwa ketidakpastian membuat sulit untuk membagi uang yang dihasilkan oleh liga secara lebih merata.
"Jauh lebih sulit untuk meminta klub independen untuk mensubsidi pesaing mereka melebihi titik tertentu ketika Anda mengalami degradasi dan terutama cara media berubah dengan cepat dan dikonsumsi saat ini," kata Henry. Komentarnya ini dipandang sebagai langkah menuju Amerikanisasi sepakbola yang ingin diwujudkan dalam ESL.