CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jepang Akan Memberikan Subsidi Hingga US$1,8 Miliar Bagi Industri Baterai


Jumat, 28 April 2023 / 10:51 WIB
Jepang Akan Memberikan Subsidi Hingga US$1,8 Miliar Bagi Industri Baterai
ILUSTRASI. Jepang akan memberikan subsidi sebanyak US$ 1,8 miliar untuk sejumlah proyek terkait baterai penyimpanan dan chip.


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan memberikan subsidi sebanyak US$ 1,8 miliar untuk sejumlah proyek terkait baterai penyimpanan dan chip. Kebijakan itu disampaikan Menteri Perindustrian Yasutoshi Nishimura.

Nishimura mengatakan, pemerintah berencana memberikan subsidi hingga 184,6 miliar yen (US$ 1,38 miliar) untuk delapan proposal terkait baterai penyimpanan dan hingga 56,4 miliar yen untuk dua proyek terkait semikonduktor.

Di antara proposal yang akan disubsidi adalah rencana pembuat mobil Honda Motor Co Ltd dan pembuat baterai GS Yuasa Corp untuk menginvestasikan sekitar 430 miliar yen untuk meningkatkan produksi baterai penyimpanan, dengan kementerian menyediakan subsidi hingga 158,7 miliar yen untuk proyek tersebut.

Baca Juga: Korsel dan AS akan Berbagi Rencana Nuklir untuk Mempertahankan Diri dari Korut

“Kami memiliki harapan besar bahwa ini akan mengarah pada pasokan baterai penyimpanan yang stabil dan promosi GX (transformasi hijau),” kata Nishimura.

Dalam sebuah pernyataan, Honda, GS Yuasa dan Blue Energy Ltd, pembuat baterai lainnya, mengatakan mereka berencana memulai produksi pada April 2027 dan akan memulai produksi massal pada Oktober 2027.

Baca Juga: Hyundai Motor Gandeng SK On Bangun Pabrik Baterai EV Senilai US$ 5 Miliar di AS

Mereka mengatakan akan memulai dengan membangun pabrik baru yang akan menargetkan kapasitas produksi minimal 20 gigawatt jam (GWh), tetapi tidak menentukan lokasi atau memberikan rincian lebih lanjut.

"Kami ingin menanggapi berbagai permintaan baterai di Jepang, yang diperkirakan akan meningkat di masa depan, terutama untuk BEV (kendaraan listrik baterai)," kata Chief Executive Honda Toshihiro Mibe dalam pernyataannya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×