Reporter: Arif Budianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang mulai membeli minyak mentah Rusia di atas batas harga US$ 60 per barel. Hal ini membuat Jepang memutus hubungan dengan sekutu-sekutu dari negara Barat berkat pengecualian yang diberikan oleh Amerika Serikat.
Dilansir dari laman FOX Business, Senin (3/4) menyebut ketika banyak negara Eropa menghentikan pembelian minyak Rusia sebagai respons atas invasi Ukraina, Jepang malah meningkatkan pembelian gas alam Rusia.
Jepang hampir tak memiliki bahan bakar fosil sendiri dan sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi. Diketahui bahwa hingga saat ini, Jepang adalah satu-satunya kelompok anggota G7 yang tidak memasok senjata ke Ukraina.
Terlepas dari konsesi tersebut, impor gas alam Rusia ke Jepang relatif kecil, hanya sekitar sepersepuluh dari pasokan Jepang dan itu hanya sebagian kecil dari produksi Rusia. Sebagian besar yang diekspor Rusia ke Jepang berasal dari proyek Sakhalin-2 di Rusia Timur.
Lebih lanjut, negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan G7 dan Australia menyetujui batas harga US$ 60 per barel untuk minyak mentah Rusia. Ini dikarenakan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak sekaligus mencegah lonjakan harga minyak global.
Pembatasan harga ini memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia, namun melarang perusahaan pelayaran dan asuransi untuk menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika minyak mentah tersebut dijual dengan harga di bawah batas harga yang ditetapkan.
Untuk diketahui, dalam dua bulan pertama tahun ini, Jepang telah membeli sekitar 748.000 barel minyak Rusia dengan harga di sekitar US$ 70 per barel.