Sumber: Nikkei | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 15 Agustus 2024, peringatan megaquake yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang terkait potensi gempa bumi besar di Nankai Trough resmi dicabut.
Peringatan yang telah berlaku selama satu minggu ini mencerminkan betapa seriusnya ancaman seismik yang dihadapi Jepang, sebuah negara yang dikenal dengan aktivitas gempa bumi yang tinggi.
Meskipun peringatan ini telah dicabut, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk di masa depan.
Apa Itu Nankai Trough?
Nankai Trough adalah sebuah palung laut yang terletak di sepanjang pantai Pasifik Jepang, di mana lempeng tektonik Eurasia dan Lempeng Laut Filipina bertemu. Palung ini dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di dunia dan telah menjadi fokus perhatian karena potensi gempa besar yang dapat terjadi di kawasan tersebut.
Peringatan megaquake dikeluarkan pada 8 Agustus 2024, setelah gempa berkekuatan 7,1 mengguncang Jepang bagian barat daya, khususnya di perairan dekat prefektur Miyazaki. Gempa ini mengaktifkan sistem peringatan pertama kalinya sejak sistem ini diterapkan pada tahun 2017.
Baca Juga: Berkenalan dengan Megathrust Selat Sunda, Mampu Sebabkan Gempa Besar dan Tsunami
Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan gempa bumi besar yang berpotensi melanda wilayah Nankai Trough.
Selama periode peringatan, pemerintah dan komunitas lokal di seluruh Jepang bekerja sama untuk meningkatkan persiapan bencana. Peringatan ini berdampak pada beberapa bisnis terkait pariwisata, terutama selama musim liburan musim panas, yang mengalami penurunan aktivitas.
Dampak Potensial dari Megaquake
Jepang telah lama memprediksi kemungkinan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 8 hingga 9 skala Richter di sepanjang Nankai Trough dalam waktu 30 tahun ke depan.
Jika gempa besar ini terjadi, diperkirakan akan mengguncang area yang luas dan menyebabkan tsunami besar yang akan membanjiri wilayah pesisir yang luas. Menurut estimasi pemerintah, dalam skenario terburuk, kerugian akibat gempa mega ini dapat melebihi 200 triliun yen (sekitar 1,36 triliun dolar AS).
Gempa dengan kekuatan 9 yang terjadi dekat daratan akan meningkatkan dampak kerusakan akibat runtuhnya bangunan dan infrastruktur, serta mengurangi aktivitas bisnis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana ini.
Baca Juga: Jepang Akhiri Peringatan Mega Gempa di Zona Palung Nankai
Tindakan Kesiapsiagaan dan Respons
Sebagai tanggapan terhadap peringatan ini, beberapa langkah kesiapsiagaan telah diambil di berbagai daerah, termasuk:
- Pembentukan Pusat Penanggulangan Bencana: Di prefektur Kochi, Jepang barat, pusat penanggulangan bencana telah dibentuk dan jumlah staf penanggulangan bencana ditingkatkan.
- Pendirian Tempat Evakuasi: Lebih dari 100 pusat evakuasi telah didirikan, dengan sekitar 63 orang sudah mencari perlindungan.
- Penutupan dan Pembukaan Pantai: Beberapa pantai di Jepang barat dan barat daya yang sempat ditutup untuk berenang akibat gempa minggu lalu kini telah dibuka kembali.
Riwayat Seismik dan Prediksi Masa Depan
Sejarah menunjukkan bahwa gempa bumi besar di sekitar Nankai Trough terjadi setiap 100 hingga 150 tahun. Terakhir kali, gempa besar terjadi sekitar 80 tahun yang lalu.
Gempa bumi yang melanda Jepang timur laut pada 11 Maret 2011, yang memicu tsunami besar dan bencana nuklir di Fukushima Daiichi, tercatat sebagai gempa terkuat yang pernah tercatat di Jepang dengan kekuatan 9,0.