Reporter: Sanny Cicilia, Bloomberg, Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
TOKYO. Kasus manipulasi penghitungan bunga antarbank di London (LIBOR) dan Eropa (EURIBOR), menular ke Asia. Perbankan Jepang akan melakukan evaluasi cara pembentukan suku bunga antarbank di negaranya.
Asosiasi Bankir Jepang mempertimbangkan mengevaluasi 16 bank yang saat ini mengaku telah mengikuti petunjuk menyetorkan bunga interbank Tokyo yang berbasis yen (TIBOR). "Sebanyak 15 bank kemungkinan akan dievaluasi bagaimana cara mereka memasukkan bunga Tibor," kata Hisanao Aoki, Jurubicara Asosiasi.
Menurut situs resmi asosiasi, beberapa bank yang terlibat dalam penyusunan TIBOR antara lain unit kredit Mitsubshi UFJ Financial Group Inc, JPMorgan Chase & Co, dan Deutsche Bank.
Sekadar informasi, bulan lalu Barclays Plc dikenai sanksi denda £ 290 juta (US$ 453 juta) gara-gara memanipulasi patokan LIBOR. Kasus ini mendorong otoritas moneter di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat (AS) memperluas penyelidikan manipulasi ini.
Sementara Jepang menilai evaluasi harus segera ditingkatkan. Pasalnya, pada Desember lalu, regulator Jepang menghentikan sementara beberapa kegiatan operasional Citigroup Inc dan UBS AG setelah beberapa stafnya terbukti berupaya menggerakkan TIBOR. "Muncul tekanan besar dari pembuat kebijakan Jepang untuk memastikan tingkat suku bunganya telah bergerak tanpa ada kesengajaan," kata Shinichi Nakamura, analis SMBC Nikko Securities Inc di Tokyo.
Partai Demokrasi yang saat ini memimpin Jepang berencana memanggil asosiasi bankir Jepang. Anggota partai, Tsutomi Okubo bilang, mereka akan meminta asosiasi menjelaskan sistem pembentukan TIBOR.
Investigasi global
Regulator persaingan usaha di Korea Selatan saat ini menginvestigasi beberapa broker yang dianggap berkolusi mempertahankan bunga pasar uang tetap tinggi. Mereka diduga mempengaruhi bunga sertifikat deposito bertenor 91 hari, yang jadi acuan bunga pinjam-meminjam, bunga swap, dan pergerakan yield obligasi.
Di AS, setidaknya ada lima negara bagian yang memulai investigasi terkait manipulasi LIBOR, melengkapi penyelidikan yang dilakukan otoritas AS dan Inggris. Investigasi ini dilakukan oleh New York, Connecticut, Massachusetts, Florida dan Maryland.
Setelah Barclays mendapat denda dari Financial Service Authority (FSA) karena memanipulasi bunga dari 2005-2007, seorang sumber di Departemen Kehakiman AS mengatakan, bank asal Inggris ini juga akan mendapat sanksi dari pemerintah AS.
Royal Bank of Scotland Group Plc, UBS, dan Lloyds Banking Group Plc dikabarkan segera mendapat sanksi atas manipulasi bunga yang mendasari transaksi keuangan dunia ini. Senin lalu, RBS mundur dari panel bank yang berperan menggerakkan bunga interbank di Singapura (SIBOR) dan Hong Kong (HIBOR).