kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jepang Hancurkan Roket Baru di Luar Angkasa Setelah Kegagalan Mesin Tahap Kedua


Selasa, 07 Maret 2023 / 09:58 WIB
Jepang Hancurkan Roket Baru di Luar Angkasa Setelah Kegagalan Mesin Tahap Kedua
ILUSTRASI. Roket Jepang


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang telah menghancurkan roket angkut menengah baru yang diluncurkan ke luar angkasa pada Selasa (7/3). Penghancuran ini dilakukan setelah mesin tahap kedua roket tersebut gagal menyala.

Hal tersebut sebagai pukulan terhadap upaya Jepang untuk memperluas akses ke luar angkasa dan tetap kompetitif di pasar peluncuran roket yang telah diguncang oleh SpaceX milik Elon Musk.

Roket H3 setinggi 57 meter (187 kaki) telah lepas landas dari pelabuhan antariksa Tanegashima Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), menyusul peluncuran yang dibatalkan bulan lalu. JAXA mengatakan pihaknya mengirim sinyal penghancuran diri ke roket setelah kerusakan mesin.

H3 membawa ALOS-3, satelit observasi darat manajemen bencana yang juga dilengkapi dengan sensor infra merah eksperimental yang dirancang untuk mendeteksi peluncuran rudal balistik Korea Utara.

Saham Mitsubishi Heavy Industries Ltd (MHI), perusahaan yang membangun H3, turun 1,8% pada perdagangan pagi, sedangkan indeks benchmark Jepang yang lebih luas naik 0,4%.

Baca Juga: Upah Riil Jepang Turun dalam Laju Tercepat Sejak 2014, Inflasi Tinggi Jadi Pendorong

Didukung oleh mesin baru yang lebih sederhana dan berbiaya lebih rendah yang mencakup komponen cetak 3D, H3 dirancang untuk mengangkat satelit pemerintah dan komersial ke orbit Bumi.

Itu juga dimaksudkan untuk mengangkut pasokan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Sebagai bagian dari kerja sama pendalaman Jepang dengan Amerika Serikat di luar angkasa, pada akhirnya akan membawa kargo ke stasiun luar angkasa bulan Gateway yang direncanakan NASA untuk dibangun sebagai bagian dari programnya untuk mengembalikan orang ke bulan, termasuk astronot Jepang.

MHI telah memperkirakan bahwa biaya per peluncuran H3 akan menjadi setengah dari pendahulunya, H-II, membantu memenangkan bisnis di pasar peluncuran global yang semakin didominasi oleh roket Falcon 9 SpaceX yang dapat digunakan kembali.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan September, Center for Strategic and International Studies menetapkan biaya peluncuran Falcon 9 ke orbit rendah Bumi sebesar US$ 2.600 per kilogram. Label harga yang setara untuk H-II adalah US$ 10.500.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×