Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Dupla Kartini
BEIJING. Kepemilikan surat utang Amerika Serikat (AS) alias US Treasury yang dipegang China menurun. Sebagai gantinya, kini Jepang menjadi negara terbesar pemilik surat utang yang diterbitkan Pemerintah AS, mengalahkan China.
Seperti diberitakan asia.nikkei.com, Sabtu (17/12), mengutip data kementerian keuangan AS, total nilai kepemilikan utang Negeri Paman Sam oleh China per akhir Oktober 2016, turun sebanyak US$ 41,3 miliar menjadi US$ 1,11 triliun.
Sementara kepemilikan surat utang AS oleh Jepang pada periode yang sama, hanya turun US$ 4,5 miliar menjadi US$ 1,13 triliun.
Bank Sentral China atawa The People's Bank of China (POBC) terpaksa menjual dollar AS demi menopang tekanan yang terjadi terhadap yuan. Sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS awal November 2016 lalu, POBC telah berulang kali mengintervensi pasar lewat pelepasan dollar.
Adapun cadangan devisa China telah tergerus sebanyak US$ 69,1 miliar dalam beberapa bulan terakhir menjadi US$ 3,05 triliun per akhir Oktober 2016. Jumlah ini merupakan yang terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
