kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Jepang Luncurkan Stablecoin Pertama yang Dipatok Mata Uang Yen


Senin, 27 Oktober 2025 / 14:40 WIB
Jepang Luncurkan Stablecoin Pertama yang Dipatok Mata Uang Yen
ILUSTRASI. Ticker baord with cryptocurrencies and price information, Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin. Cryptocurrency trading, ticker price information.


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang meluncurkan stablecoin pertama di dunia yang dipatok ke yen pada Senin (27/10). Langkah kecil ini dinilai signifikan di negara di mana banyak konsumen masih lebih memilih menggunakan pembayaran tradisional seperti uang tunai dan kartu kredit.

Startup Jepang, JPYC, mulai menerbitkan stablecoin bernama JPYC, yang sepenuhnya dapat dikonversi ke yen dan didukung oleh tabungan domestik serta obligasi pemerintah Jepang (JGBs). Perusahaan menargetkan penerbitan JPYC senilai ¥ 10 triliun setara dengan Rp 1.080 triliun dalam tiga tahun ke depan. Penerbitan JPYC ini diharapkan bisa digunakan secara luas, termasuk di luar negeri. Untuk mendorong penggunaan, JPYC awalnya tidak membebankan biaya transaksi, melainkan menghasilkan pendapatan dari bunga JGB yang dimilikinya.

CEO JPYC, Noritaka Okabe dikutip Reuters berharap dapat mendorong inovasi dengan memberikan startup akses ke biaya transaksi dan penyelesaian yang rendah. "Peningkatan interoperabilitas global juga akan menguntungkan kami, sehingga kami terbuka untuk kerja sama modal," ujar dia. 

Baca Juga: HSBC Holdings Catatkan Provisi US$ 1,1 Miliar Karena Kasus Madoff

Stablecoin berbasis blockchain umumnya dipatok pada mata uang fiat dan menawarkan transaksi yang lebih cepat dan murah. Stablecoin yang dipatok pada dolar AS kini mendominasi lebih dari 99% pasokan global, dengan dorongan kuat dari mantan Presiden AS Donald Trump, menurut Bank for International Settlements (BIS).

Di Jepang, minat terhadap stablecoin juga meningkat. Tiga bank besar Jepang dilaporkan akan menerbitkan stablecoin mereka sendiri, menurut harian Nikkei. Namun, menurut Tomoyuki Shimoda, mantan eksekutif Bank of Japan dan akademisi di Universitas Rikkyo, stablecoin berbasis yen kemungkinan tidak akan memiliki momentum sebesar stablecoin berbasis dolar AS. "Masih ada banyak ketidakpastian apakah stablecoin yen akan tersebar luas di Jepang. Jika bank-bank besar masuk, kecepatannya bisa meningkat, tapi masih butuh setidaknya dua hingga tiga tahun," ujar Shimoda.

Regulator menyatakan kekhawatiran stablecoin bisa memfasilitasi pergerakan dana di luar sistem perbankan yang diatur dan berpotensi mengurangi peran bank komersial dalam aliran pembayaran global. Wakil Gubernur Bank of Japan, Ryozo Himino, mengatakan stablecoin mungkin menjadi pemain kunci dalam sistem pembayaran global dan sebagian menggantikan peran deposito bank. Ia menekankan perlunya penyesuaian regulasi global.

Di Asia, Korea Selatan juga berencana mengizinkan perusahaan memperkenalkan stablecoin berbasis won, sementara China sedang mempertimbangkan penggunaan stablecoin berbasis yuan.

Selanjutnya: Karen Agustiawan Jadi Saksi Sidang Anak Riza Chalid

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 27-30 Oktober 2025, Mangga Harum Manis Super Diskon 35%




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×