Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari Selasa menyatakan keadaan darurat untuk memerangi infeksi virus corona baru di pusat-pusat populasi utama dan meluncurkan paket stimulus yang ia gambarkan sebagai salah satu yang terbesar di dunia untuk melunakkan pukulan ekonomi.
Abe mengumumkan, keadaan darurat yang menargetkan ibu kota Tokyo dan enam prefektur lainnya, terhitung sekitar 44% dari populasi Jepang, untuk satu bulan ke depan.
"Kami telah memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat karena kami telah menilai bahwa penyebaran cepat virus corona secara nasional akan memiliki dampak besar pada kehidupan dan ekonomi," katanya kepada parlemen.
Baca Juga: Mulai tengah malam nanti, darurat nasional virus corona di Jepang efektif
Kabinetnya juga akan menyelesaikan paket stimulus senilai ¥ 108 triliun setara US$ 990 miliar, atau 20% dari GDP ekonomi Jepang, untuk meredam dampak epidemi pada ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Stimulus ini pun 11% lebih tinggi dari paket stimulus yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan 5% lebih tinggi dari paket stimulus Jerman.
Abe mengatakan, pengeluaran fiskal langsung akan berjumlah ¥ 39 triliun atau 7% dari ekonomi. Angka ini dua kali lipat dari jumlah yang dihabiskan Jepang setelah runtuhnya Lehman Brothers pada 2008.