Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - COLOGNE. Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, Uni Eropa harus bersiap-siap untuk kemungkinan penarikan secara bertahap pasukan Amerika Serikat (AS) dari benua itu.
Bahkan, Kramp-Karrenbauer menyebutkan, jika Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS pada November mendatang, pasukan negeri uak Sam tetap secara bertahap "hengkang" dari Eropa.
Berbicara di depan Parlemen Eropa pada Selasa (15/7), Menteri Pertahanan Jerman menyatakan, dia yakni "nada" dalam hubungan Trans-Atlantik juga akan berubah setelah kemenangan Biden.
Baca Juga: Donald Trump setujui rencana Pentagon tarik 9.500 pasukan AS dari Jerman
Reorientasi kebijakan luar negeri AS terhadap China sebagai saingan global akan tetap menjadi kekuatan pendorong utama Washington. "Mungkin dengan mengorbankan Eropa," katanya seperti dikutip Defence News.
"Jika itu masalahnya, itu berarti, kita orang Eropa harus dapat bertindak lebih dari yang terjadi hari ini," ujar Kramp-Karrenbauer saat menjabarkan agenda pertahanan Jerman selama enam bulan giliran memimpin Dewan Eropa mulai 1 Juli 2020.
Yang jelas, Kramp-Karrenbauer menekankan, Eropa tetap bergantung pada dukungan AS dan NATO, dan tidak ada tanda-tanda sokongan tersebut berubah dalam waktu dekat.
Baca Juga: Mungkinkah Eropa Pertahankan Keamanan Tanpa Bantuan AS?
Para pemimpin Jerman secara konsisten mengangkat aliansi Trans-Atlantik sebagai landasan kalkulus geopolitik mereka, bahkan ketika Trump menyindir Berlin karena anggaran belanja pertahanannya yang lemah.
Menurut Kramp-Karrenbauer, penarikan pasukan AS dari Eropa mungkin akan segera terjadi. "Itu adalah skenario yang bisa kita hadapi di masa depan," sebut dia.
Trump telah memerintahkan militer AS untuk memindahkan 9.500 tentara dari Jerman. Langkah ini akan mengurangi pasukan AS menjadi 25.000 tentara yang berada di negeri panzer.