Sumber: Military Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Presiden Donald Trump akhirnya menyetujui rencana Pentagon untuk menarik sebanyak 9.500 pasukan AS yang saat ini ditugaskan di Jerman. Keputusan ini diambil Trump di tengah panasnya suhu politik AS beberapa waktu terakhir.
Sekretaris Pertahanan Mark Esper dan Ketua Kepala Staff Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan, rencana itu akan meningkatkan fleksibilitas strategis dalam beberapa sisi. Terutama untuk kesejahteraan pasukan dan keluarga mereka yang juga ada di sana.
Lebih lanjut, para pejabat Pentagon tadi juga menyampaikan kalau rencana ini bisa memperkuat NATO, meningkatkan kepercayaan negara sekutu terutama yang berada di wilayah Eropa.
"Para petinggi Pentagon berharap bisa memaparkan secara detail tentang rencana ini kepada kongres dalam beberapa minggu ke depan," ungkap Jonathan Hoffman, juru bicara Pentagon.
Baca Juga: Jet tempur F-22 Amerika Serikat cegat dua pesawat patroli Rusia di Alaska
Setelah pertemuan berlangsung, Pentagon juga akan langsung mengadakan konsultasi dengan sekutu dan NATO untuk memetakan rencana militer berikutnya.
Kepada Military Times, Pentagon sendiri belum bisa memastikan kapan para personel ini akan mulai ditarik dari Jerman. Mereka juga belum bisa memastikan tugas baru bagi para personel yang dipindahkan. Sampai saat ini Pentagon mencatat ada sekitar 34.500 tentara AS yang ditempatkan di Jerman.
Penarikan sejumlah pasukan dari wilayah Eropa ini diprediksi bisa sedikit meredam ketegangan yang terjadi antara AS dan Rusia.
Baca Juga: Ancaman Trump untuk menarik pasukannya dari Jerman bisa jadi bencana bagi NATO
Adam Smith, Ketua Komite Layanan Angkatan Bersenjata AS, juga mengungkapkan kalau pemusatan sejumlah besar pasukan beserta keluarga seperti yang terjadi di Jerman saat ini merupakan praktik Perang Dingin yang sudah ketinggalan zaman.
Namun penasihat militer nasional AS, Robert O'Brien, minggu lalu menyampaikan pandangannya terkait penarikan pasukan ini.
Menurutnya pasukan-pasukan dari Jerman ini nantinya akan dipindahkan ke negara lain yang juga masih berada di wilayah Eropa. Ada juga kemungkinan pemindahan ke wilayah Indo-Pasifik seperti Guam, Hawaii, Alaska, Jepang, bahkan Australia.