Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman mengatakan, rencana Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan dari negeri panzer bakal "mengguncang pilar hubungan Trans-Atlantik"
Hanya, Peter Beyer, Koordinator Jerman untuk Hubungan Trans-Atlantik, mengatakan kepada Reuters, Senin (8/6), menegaskan, antara Jerman dan AS belum bercerai.
"Tapi, kami sudah berada pada tingkat hidup bersama yang jauh lebih rendah dari sebelumnya. Sangat menyedihkan, karena apa yang terjadi bukan demi kepentingan Jerman, Eropa, atau Amerika," katanya, Senin (6/8).
Baca Juga: AS tarik ribuan tentara, Jerman: Ini benar-benar tidak bisa diterima
“Kami berada dalam kompetisi sistemik dengan China. Tetapi, Barat sedang melemahkan dirinya sendiri,” ujarnya seraya menambahkan, Kanselir Angela Merkel tidak menolak undangan Presiden AS Donald Trump untuk menghadiri KTT G7 tetapi belum menerimanya karena penguncian virus corona baru.
Trump telah memerintahkan militer AS untuk memindahkan 9.500 tentara dari Jerman, menurut seorang pejabat senior AS pada Jumat (5/6). Langkah ini akan mengurangi pasukan AS menjadi 25.000 tentara.
Tapi, Jerman menyebutkan, mereka belum menerima konfirmasi langsung dari AS. "Saya tidak ingin berspekulasi pada sesuatu yang saya tidak punya konfirmasi," kata Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer pada konferensi pers, Senin (8/6), seperti dikutip Reuters.
“Faktanya adalah, kehadiran pasukan AS di Jerman melayani seluruh keamanan aliansi NATO, demikian juga keamanan Amerika. Itulah dasar kami bekerja bersama," ujarnya.
Sumber dalam koalisi Pemerintah Jerman mengatakan, Berlin belum menerima balasan dari Pemerintah AS, meskipun ada pertanyaan melalui berbagai saluran diplomatik soal rencana penarikan pasukan. "Ini menunjukkan, diskusi kontroversial dalam Pemerintah AS," katanya ke Reuters.
Baca Juga: U.S. decision to withdraw troops from Germany unacceptable: Merkel ally
Langkah penarikan pasukan adalah sentuhan terbaru dalam hubungan antara Berlin dan Washington yang sering tegang selama Pemerintahan Trump. Trump telah menekan Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan menuduh Berlin sebagai "tawanan" Rusia karena sebagian mengandalkan energi dari negeri beruang merah.
Thomas Kleine-Brockhoff, Vice President at German Marshall Fund of United State, yang mempromosikan hubungan AS-Eropa, mengatakan, keputusan penarikan pasukan “bukan balas dendam”.