Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Mobil premium milik Volkswagen, Audi mempertahankan target kinerja keuangannya untuk tahun 2025. Namun perhitungan Audi kali ini belum memasukkan dampak dari tarif impor Amerika Serikat.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan mencatat lonjakan pendapatan kuartal pertama sebesar 12,4% yang didorong oleh peningkatan penjualan mobil listrik.
Dalam pernyataan resminya, Audi melaporkan pendapatan sebesar € 15,43 miliar sekitar US$ 17,49 miliar pada periode Januari–Maret 2025, naik dari € 13,73 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ramai-Ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo jadi Audi Mazda atau Honda
Perusahaan ini menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2025 akan berada di kisaran € 67,5 miliar hingga € 72,5 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2024 sebesar € 64,5 miliar. Margin operasional diperkirakan di 7% hingga 9%.
Namun, Audi menegaskan panduan tersebut belum mencerminkan potensi dampak dari tarif impor, khususnya di pasar Amerika Serikat, serta belum memperhitungkan implikasi dari kesepakatan yang dicapai pada Maret antara manajemen Audi dan dewan perwakilan karyawan.
Audi saat ini belum memiliki fasilitas produksi di Amerika Serikat, namun melayani pasar tersebut melalui pabriknya di San José Chiapa, Meksiko, yang memproduksi model Q5 dan mempekerjakan lebih dari 5.000 karyawan. Meski begitu, perusahaan ini mengonfirmasi keputusan terkait pembangunan fasilitas produksi di AS akan dibuat pada tahun ini.
CEO Audi, Juergen Rittersberger dikutip Reuters menyatakan opsi memproduksi kendaraan listrik (EV) di AS. "Kami akan memantau dengan sangat cermat segmen mobil listrik karena itu tetap menjadi fokus utama, termasuk di pasar Amerika," ujar Rittersberger.
Baca Juga: Hasil Penjualan Tesla Melampaui Audi
Meskipun secara keseluruhan pengiriman kendaraan Audi secara global turun 3,4% pada kuartal I-2025 penjualan mobil listrik justru mengalami lonjakan signifikan sebesar 30,1%.
Di kawasan Amerika Utara (tidak termasuk Meksiko), pengiriman turun 2,1% menjadi 48.599 unit karena banyak model yang sedang menunggu pembaruan. Sementara di China, pengiriman Audi menurun 7% menjadi 144.471 unit, terdampak oleh persaingan yang sangat ketat.
Seperti pabrikan mobil Eropa lainnya, Audi menghadapi tekanan besar akibat potensi tarif baru dari Amerika Serikat, yang diperkirakan dapat menaikkan harga kendaraan hingga ribuan dolar dan memperparah tantangan di sektor otomotif global yang sudah terbebani oleh biaya tinggi serta kompetisi yang semakin intensif.