kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Ramai-ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo ke Audi, Mazda, atau Honda


Senin, 10 Maret 2025 / 21:28 WIB
Ramai-ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo ke Audi, Mazda, atau Honda
ILUSTRASI. Pemilik Tesla di Amerika dan Eropa mengubah tampilan kendaraan listrik mereka guna menjauhkan diri dari kontroversi yang melibatkan Elon Musk. Patrick Pleul/Pool via REUTERS


Sumber: Daily News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena unik tengah terjadi di kalangan pemilik Tesla di Amerika Serikat dan Eropa.

Banyak dari mereka dilaporkan mulai mengubah tampilan kendaraan listrik mereka guna menjauhkan diri dari kontroversi yang melibatkan pendiri Tesla, Elon Musk.

Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya kritik terhadap pernyataan dan tindakan Musk yang semakin kerap dikaitkan dengan ideologi sayap kanan serta teori konspirasi.

Menghilangkan Logo Tesla dan Memasang Stiker Protes

Sejumlah pemilik Tesla dikabarkan mengganti logo kendaraan mereka dengan emblem dari merek lain seperti Audi, Mazda, atau Honda.

Tidak hanya itu, beberapa di antaranya juga menempelkan stiker di mobil mereka yang bertuliskan permintaan maaf karena telah membeli Tesla sebelum Musk terlibat dalam berbagai kontroversi politik.

Sebuah laporan dari situs web kendaraan listrik Elektrek mengungkapkan bahwa sebuah bisnis yang menjual stiker protes terhadap Musk kini mengalami lonjakan penjualan. Setiap harinya, ratusan stiker dengan slogan seperti “Anti-Elon Tesla Club” dan “Saya membeli mobil ini sebelum Elon menjadi gila” terjual di berbagai platform.

Baca Juga: Gelombang Protes Anti-Tesla Meluas, Elon Musk dan Kebijakan DOGE Terus Dikecam

Kontroversi Elon Musk dan Kekhawatiran Pemilik Tesla

Tindakan ini dipicu oleh berbagai peristiwa kontroversial yang melibatkan Musk dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya adalah ketika ia memberikan gestur yang ditafsirkan banyak orang sebagai salam Nazi saat menghadiri sebuah acara pelantikan.

Tak lama setelah itu, Musk kembali menuai kecaman karena tampil dalam acara sayap kanan di Jerman dan menyampaikan pesan yang dinilai mengabaikan sejarah kelam negara tersebut.

Tidak berhenti di situ, Musk juga terlihat mengayunkan gergaji mesin dalam sebuah konvensi nasionalis Kristen di Maryland sambil membicarakan kebijakan pemotongan anggaran pemerintahan Trump.

Aksi-aksi ini membuat banyak pemilik Tesla khawatir bahwa kepemilikan kendaraan mereka dapat dikaitkan dengan pandangan politik Musk.

Kekhawatiran akan Vandalisme dan Penurunan Harga Saham Tesla

Ketakutan lain yang berkembang di kalangan pemilik Tesla adalah risiko vandalisme terhadap kendaraan mereka. Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah Tesla Cybertruck yang menampilkan pesan bergulir di bagian belakangnya, meminta agar tidak dirusak.

Salah satu pesan berbunyi, “Truk ini sudah cukup membuat saya terlihat bodoh, tolong jangan dirusak.” Pesan-pesan semacam ini mencerminkan kekhawatiran pemilik Tesla terhadap persepsi publik terhadap merek tersebut.

Baca Juga: Aksi Jual Saham Tesla, Kekayaan Elon Musk Hilang US$100 Miliar dalam Dua Bulan

Di sisi lain, sentimen negatif terhadap Musk tampaknya berdampak pada performa saham Tesla. Setelah menggelontorkan hampir US$300 juta untuk mendukung kampanye Trump, kekayaan bersih Musk sempat mencapai US$460 miliar.

Namun, pada Selasa lalu, Forbes melaporkan bahwa nilai kekayaan bersihnya turun menjadi US$347,7 miliar akibat melemahnya harga saham Tesla di pasar.

Gelombang Protes terhadap Tesla

Reaksi terhadap Musk tidak hanya datang dari pemilik Tesla, tetapi juga dari para demonstran yang berunjuk rasa di depan toko-toko Tesla di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka memprotes keterlibatan Musk dalam kebijakan pemerintahan Trump, termasuk pemotongan anggaran yang berdampak pada layanan publik.

Situasi ini menempatkan Tesla dalam posisi yang semakin sulit. Dengan semakin banyaknya pemilik kendaraan yang berusaha menjauhkan diri dari citra Elon Musk, masa depan Tesla sebagai merek kendaraan listrik unggulan tampaknya semakin menantang. Apakah Tesla dapat bertahan di tengah gelombang kritik ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Selanjutnya: Panglima TNI: Prajurit Aktif yang Duduki Jabatan Sipil Bakal Pensiun Dini atau Mundur

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×