kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jobs pernah minta Google stop rekrut karyawannya


Sabtu, 28 Januari 2012 / 17:44 WIB
Jobs pernah minta Google stop rekrut karyawannya
ILUSTRASI. Berapa lama tubuh kebal terhadap corona pasca sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.


Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can


CALIFORNIA. Bos Apple Steve Jobs ternyata pernah secara terang-terangan meminta Direktur Utama Google Inc. Eric Schmidt berhenti merekrut teknisinya. Hal ini terungkap dalam sidang gugatan class action terhadap Apple, Google dan lima perusahaan teknologi lainnya.

Permintaan Jobs itu dilayangkan kepada Schmidt melalui surat elektronik pada Maret 2007 silam. Dalam surat itu, Jobs meminta Schmidt tidak merekrut tenaga kerja Apple. Ketika itu Schmidt juga anggota dewan direksi Apple.

"Saya akan sangat senang jika departemen rekrutmen Anda stop melakukan hal tersebut," tulis Jobs dalam emailnya itu.

Lantas Schmidt membalas surat Jobs tersebut. "Bisakah Anda menghentikan hal ini terjadi? Beritahu saya, mengapa hal ini terjadi," tanya Schmidt dalam surat balasan itu.

Direktur rekrutmen Google yang ingin memperkerjakan teknisi Apple itu akhirnya meminta maaf. "Tolong sampaikan permohonan maaf saya kepada Jobs," tulisnya.

Juru bicara Google Niki Fenwick mengakui perusahaannya selalu agresif mencari tenaga kerja yang hebat. Dia mengaku pihaknya mencari bakat-bakat yang hebat. Sementara juru bicara Apple belum memberikan tanggapan atas munculnya sengketa ini.

Email ini muncul dalam gugatan class action yang diajukan lima teknisi melawan Apple, Google dan lima perusahaan teknologi informasi. Mereka menuding, perusahaan tersebut berkonspirasi untuk memberikan kompensasi yang rendah untuk menghapus kompetisi untuk mempekerjakan tenaga ahli.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×