Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dua tahun lalu kepala eksekutif JPMorgan Chase, Jamie Dimon menyatakan Bitcoin sebagai fraud. Dia juga bilang, setiap karyawan yang tertangkap melakukan perdagangan Bitcoin akan dipecat karena melakukan hal bodoh.
Namun Kamis (14/2), JPMorgan jsutru menjadi bank besar Amerika Serikat (AS) pertama yang memperkenalkan token digital bagi pengguna. Itu menjadi jalan masuk ke teknologi blockchain yang berkembang di Wall Street yang mendukung uang kripto seperti Bitcoin dan Ether.
Seperti dikutip New York Times, meskipun mempertanyakan legitimasi Bitcoin, Dimon mengakui potensi blockchain di masa depan pada sistem keuangan global. JPMorgan merilis platform blockchain bertajuk Quorum yang digunakan beberapa institusi untuk melacak data keuangan.
Dengan peluncuran Quorum, JPMorgan memperluas proses percobaan untuk membuat gagasan bahwa mata uang digital lebih cocok bagi pelanggan korporat yang biasanya tidak mau mengambil risiko.
"Klien menggerakkan kami, Mereka mengatakan butuh cara untuk memindahkan uang ke blockchain," ujar Umar Farooq, yang memimpin proyek blockchain JPMorgan, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon.
JPMorgan akan mengendalikan JPM Coin dan setiap koin akan dihargai US$ 1 dollar di akun JPMorgan sehingga akan memberikan nilai stabil pada koin. JPMorgan mengikuti jejak beberapa pemain kecil yang telah memperkenalkan koin digital serupa yang terikat dengan dollar.
Sebuah konsorsium bank-bank Eropa telah memiliki produk serupa, Utility Settlement Coin, yang memungkinkan transfer uang antar bank lebih cepat. Beberapa pertukaran mata uang kripto sudah memiliki apa yang disebut dengan stablecoin.
Namun produk versi JPMorgan belum bisa transfer ke luar sistem perusahaan. Terlebih Quorum masih dalam proses uji coba.