Reporter: Gentur Putro Jati |
Maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates akan membuka penerbangan Dubai-Baghdad, Irak mulai Juli 2010.
Chairman and Chief Executive Emirates Ahmad bin Saeed Al-Maktoum menyebut maskapainya akan melayani rute baru tersebut sebanyak tiga kali dalam seminggu. Penerbangan ke Baghdad menurutnya dipilih karena trafiknya lumayan tinggi. Baik dari maupun menuju kota tersebut.
"Baghdad menjadi destinasi terakhir di Timur Tengah yang kami layani. Dengan arus yang tinggi, kami menilai sudah saatnya lah memenuhi permintaan penerbangan dari dan menuju Baghdad," kata Ahmad, Rabu (12/5).
Emirates akan melayani penerbangan menuju Baghdad setiap Selasa, Kamis dan Sabtu menggunakan Airbus A330-200 berkapasitas 237 tempat duduk. Dengan komposisi 12 tempat duduk di kelas utama, 42 tempat duduk di kelas bisnis, dan 183 sisanya kelas ekonomi.
"Setidaknya ada tiga segmen penumpang yang kami incar yaitu pelaku bisnis konstruksi, telekomunikasi, dan minyak. Selain itu tentunya warga Irak yang pulang pergi ke kota lain. Kami juga menargetkan bisa mengangkut 10-12 ton kargo setiap penerbangan," kata Divisional Senior Vice President Cargo Emirates Ram Menen.
Khusus untuk kargo, Ram menambahkan, maskapainya mengincar beragam komoditas untuk dapat diterbangkan langsung ke Irak. Antara lain bahan pangan, pakaian, barang-barang elektronik, dan bor peralatan pengeboran lapangan minyak.
"Irak sedang melakukan rekonstruksi, jadi akan bagus dari sisi bisnis kargo," tambahnya.
Jika penerbangan itu jadi terealisasi, Baghdad merupakan kota tujuan Emirates ke-103. Bagdad menjadi salah satu dari enam rute baru yang diluncurkan Emirates tahun ini. Sebelumnya, pada 28 Maret lalu Emirates membuka penerbangan ke Tokyo. Sedangkan awal bulan ini Emirates terbang ke Amsterdam, Praha, Madrid, dan Dakar.
