Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan 686 kasus virus korona baru pada hari Rabu saat memerangi gelombang ketiga infeksi yang mengancam sistem medisnya.
Penghitungan harian adalah yang tertinggi kedua sejak dimulainya pandemi, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). Kasus baru secara konsisten terjadi sekitar 600 selama seminggu terakhir.
Aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai berlaku pada hari Selasa, termasuk jam malam yang belum pernah terjadi sebelumnya di restoran dan sebagian besar bisnis lainnya.
Pemerintah juga telah memperkenalkan metode pengujian baru untuk memenuhi permintaan yang melonjak, dan melonggarkan aturan untuk membebaskan beberapa pasien yang pulih lebih cepat untuk mengosongkan tempat tidur rumah sakit.
"Pengujian sangat penting untuk memotong transmisi yang dirantai," kata pejabat kesehatan Yoon Tae-ho dalam sebuah pengarahan. Banyak kasus telah ditemukan pada orang muda yang sangat mobile, sehingga lebih sulit untuk melacak infeksi.
Baca Juga: Korea Selatan konfirmasi kasus keenam flu burung di peternakan lokal
Pemerintah telah menandatangani kesepakatan dengan empat produsen obat global sebagai bagian dari program pengadaan vaksin COVID-19 untuk 44 juta orang. Total infeksi Korea Selatan mencapai 39.432, dengan 556 kematian.
Komando militer AS di Korea Selatan meminta maaf setelah foto-foto menunjukkan orang-orang tanpa masker menari berdekatan di tempat hiburan di dua pangkalan Amerika di negara itu.
Peristiwa baru-baru ini "menampilkan penilaian yang buruk dan tindakan yang tidak konsisten" dengan prinsip perintah dan tindakan pencegahan virus, kata Pasukan AS Korea (USFK) dalam sebuah pernyataan.
Dua tempat ditutup di pangkalan dan komando itu berjanji untuk mengikuti aturan jarak sosial pemerintah Korea Selatan, serta pedomannya sendiri, kata pernyataan itu.