kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah pekerja di raksasa teknologi China turun, tapi di industri semikonduktor naik


Jumat, 12 November 2021 / 16:54 WIB
Jumlah pekerja di raksasa teknologi China turun, tapi di industri semikonduktor naik
ILUSTRASI. Ilustrasi pekerja di China. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Setelah akhir-akhir ini raksasa teknologi China mendapat tindakan keras dari Pemerintah China, pertumbuhan pekerja di sektor tersebut mengalami penyusutan.

Menurunnya jumlah pekerja di perusahaan teknologi tersebut didorong juga oleh upah karyawan yang tetap stagnan.

Jika melihat data dari 51job.com, peluang kerja untuk lulusan baru di perusahaan-perusahaan internet ini juga tercatat 15% lebih rendah pada Oktober 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Adapun, tindakan keras yang melanda sektor swasta ini telah membuat banyak pekerja muda China berlomba untuk menjadi pegawai negeri.

Bukan tanpa alasan, bekerja menjadi pegawai negeri dinilai memiliki keamanan kerja yang lebih tinggi meskipun upahnya terbilang lebih rendah.

Baca Juga: Antisipasi Penyidikan Berakhir, Didi Rencanakan Peluncuran Ulang di China

Hanya saja, pekerja swasta di industri semi konduktor justru meningkat. Alasannya, kekurangan chip global mendorong kebutuhan akan kapasitas yang lebih besar.

Dari data 51job.com, industri ini telah mendatangkan 65% lebih banyak karyawan baru pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari data tersebut, perekrutan terbanyak berasal dari operator manufaktur sebesar 6,4%, lalu ada insinyur penjualan dengan 5,9% dan insinyur kontrol kualitas 3,4%. Sementara itu untuk teknisi semikonduktor masih kecil sebesar 1,1%.

Asal tahu saja, industri semikonduktor telah terlindungi dari efek terburuk akibat tindakan keras terhadap sektor teknologi. Karena, ada juga dorongan China untuk swasembada teknologi mengingat adana perang teknologi antara China dan AS.

Sekadar mengingatkan, Beijing telah bertindak keras terhadap raksasa teknologi China diawali dengan pembatalan penawaran perdana Ant Group dan meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap afiliasi Ant dan Alibaba Group Holding.

Selanjutnya: AS dan sekutu akan ambil tindakan jika China serang Taiwan




TERBARU

[X]
×