Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ROMA. Sebanyak 10 ribu warga Italia mempersiapkan diri untuk karantina sepekan di negara bagian Utara Italia pada Minggu (23/02/2020). Dua orang dinyatakan tewas karena virus corona sejak Jumat dan lebih dari 100 kasus kini dilaporkan terjadi di Italia.
Kebanyakan dari kasus tersebut berpusat di sebuah kota kecil bernama Codogno, sekitar 70 kilometer dari Milan Tenggara. Pemerintah Italia juga telah menyiapkan pasukan militer untuk membantu jika diperlukan dalam pelaksanaan perimeter (pos pemeriksaan).
Pada Minggu (23/02/2020), kepala departemen perlindungan sipil, Angelo Borrelli mengatakan selama konferensi pers bahwa ribuan kasur telah disiapkan di barak-barak militer dan hotel-hotel untuk mengarantina pasien terinfeksi jika memang diperlukan.
Baca Juga: Di tes positif lagi, Wuhan akan karantina semua pasien yang sembuh selama 14 hari
"Angka infeksi virus corona di Italia kini meningkat menjadi 132 kasus termasuk dua kasus kematian". Ungkap Borelli.
Namun dilansir dari Reuters, dikabarkan seorang pasien kanker yang sudah lansia menjadi korban tewas ketiga di Italia pada Minggu (23/02/2020). Wanita lansia itu sebelumnya dirawat di rumah sakit di Crema, berlokasi di Lombardy.
Wanita itu telah dirawat selama beberapa hari, berdasarkan keterangan Kepala Kesehatan Lombardy selama konferensi pers. "Wanita itu telah diperiksa dan positif terjangkit virus corona."
Baca Juga: Xi Jinping: Virus corona kasus yang paling sulit dikendalikan sejak China berdiri
Sementara itu, lebih dari 50 ribu warga di sebelas kota, 10 di antaranya di Lombardy dan satu darinya berasal dari wilayah Veneto, kini menghadapi apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Sabtu (22/02/2020) yakni penutupan kota.
Warga lokal memakai masker wajah dan siap mengantre di luar supermarket di sebuah kota bernama Casalpusterlengo, sekitar 10 menit dari Codogno pada Minggu pagi. Mereka menunggu dan kemudian baru mengizinkan masuk dalam 40 formasi kelompok dan membeli perbekalan selama karantina.
Baca Juga: Minimalkan dampak corona, CSIS minta pemerintah optimalkan ekonomi dalam negeri
Meski salah satu wanita dalam antrean meremehkan virus corona dengan mengatakan kepada pembeli lainnya bahwa penyakit itu "tidak fatal".
Menurutnya, tentu jika mendapat perawatan dan pengobatan yang benar.