kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabar duka, Robert Trump, adik Presiden AS Donald Trump meninggal dunia


Minggu, 16 Agustus 2020 / 10:23 WIB
Kabar duka, Robert Trump, adik Presiden AS Donald Trump meninggal dunia
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEDMINSTER. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, adik laki-lakinya, Robert Trump meninggal pada Sabtu malam, sehari setelah Trump mengunjunginya di rumah sakit New York.

"Dengan berat hati, saya mengumumkan bahwa saudara laki-laki saya Robert meninggal malam ini. Dia bukan hanya saudara laki-laki saya, dia adalah sahabat saya. Dia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan bertemu lagi. Ingatannya akan terus hidup di hatiku selamanya. Robetr, aku menyayangimu. Beristirahatlah dalam damai," kata Trump dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Minggu (16/8).

Baca Juga: Trump akan pertimbangkan untuk melarang Alibaba di Amerika Serikat

Robert Trump yang berusia 71 tahun, atau tiga tahun lebih muda dari Donald Trump yang kini berusia 74 tahun, adalah seorang eksekutif bisnis dan pengembang real estate.

Presiden Trump membesuk saudara lelakinya yang sakit pada hari Jumat di New York-Presbyterian / Weill Cornell Medical Center sebelum pergi ke klub golfnya di Bedminster, New Jersey, untuk akhir pekan.

Presiden diharapkan menghadiri pemakaman, kata seorang ajudan. 

Dia memiliki jadwal perjalanan yang sibuk dalam beberapa hari mendatang dengan rencana untuk mengunjungi empat negara bagian medan pertempuran sebagai bagian dari kampanye pemilihan ulangnya.

Penyebab kematian tidak terungkap. Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa saudaranya "mengalami kesulitan" dengan penyakit yang tidak diungkapkan.

ABC News melaporkan bahwa Robert Trump dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit Mount Sinai di New York selama lebih dari seminggu pada bulan Juni.

Pada bulan yang sama, Robert Trump memenangkan perintah penahanan sementara terhadap keponakannya dan keponakan presiden, Mary Trump, untuk menghentikannya menerbitkan buku yang menceritakan semuanya yang menawarkan pandangan yang tidak menarik tentang presiden AS dan keluarganya.

Seorang hakim mahkamah agung negara bagian di Poughkeepsie, New York, kemudian menolak permintaan untuk menghentikan publikasi dan membatalkan perintah penahanan sementara.

Baca Juga: Trump ultimatum ByteDance untuk angkat kaki dari TikTok AS dalam 90 hari

Robert Trump mengatakan buku, "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World’s Most Dangerous Man," akan melanggar perjanjian kerahasiaan yang terkait dengan harta ayahnya Fred Trump Sr, yang meninggal pada 1999.




TERBARU

[X]
×