kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabar meninggalnya Kim Jong Un memicu panic buying warga Korea Utara


Senin, 27 April 2020 / 10:28 WIB
Kabar meninggalnya Kim Jong Un memicu panic buying warga Korea Utara
ILUSTRASI. Kabar meninggalnya Kim Jong Un memicu panic buying warga Korea Utara. REUTERS/Heo Ran


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Spekulasi kabar meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memicu panic buying di negara tersebut. Laporan Washington Post dikutip The Sun mengatakan, rak-rak toko di ibukota Pyongyang telah kosong dari barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol.

Produk-produk yang diimpor dari luar negeri dilaporkan merupakan yang paling laris, tetapi ada juga barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.

Baca Juga: Di mana Kim Jong Un? Kereta pribadinya terlihat di kota resor elit

Para ahli telah memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim dapat mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer. Ketakutan akan kerusuhan diyakini telah memicu panic buying.

Pertanyaan pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April setelah dia tidak menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu. Kim terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.

Laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Kim menjalani operasi jantung pada 12 April dan sakit parah. Sebuah surat kabar Jepang kemarin mengatakan dia dalam keadaan vegetatif, sementara seorang jurnalis di Hong Kong mengklaim telah diberitahu oleh "sumber yang sangat kuat" bahwa dia telah meninggal.

Baca Juga: Kim Jong Un muncul lagi di berita media Korut, tapi kondisinya masih misteri

Pejabat pemerintah Korea Selatan secara konsisten mengatakan dinas intelijen mereka telah mengambil laporan "tidak ada konfirmasi" tentang kesehatannya yang buruk, dan hari ini mengatakan bahwa ia "hidup dan sehat".

Kekhawatiran tentang kerusuhan ketika kematian Kim telah dipicu oleh kurangnya garis suksesi yang jelas. Adik perempuannya telah disebut-sebut sebagai orang yang paling mungkin untuk menggantikannya, meskipun ada sejumlah pejabat lain yang bisa mencoba merebut kekuasaan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×