kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.322   -108,00   -0,66%
  • IDX 7.165   22,64   0,32%
  • KOMPAS100 1.043   2,32   0,22%
  • LQ45 814   1,76   0,22%
  • ISSI 224   0,73   0,33%
  • IDX30 425   1,51   0,36%
  • IDXHIDIV20 505   1,63   0,32%
  • IDX80 117   0,18   0,15%
  • IDXV30 119   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 139   0,10   0,07%

Kalahkan AS, China dominasi startup dengan status unicorn di dunia


Senin, 21 Oktober 2019 / 18:08 WIB
Kalahkan AS, China dominasi startup dengan status unicorn di dunia
ILUSTRASI. Logo Ant Financial ditampilkan di acara Ant Financial di Hong Kong, 1 November 2016.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akhirnya mematahkan dominasi Amerika Serikat (AS). Saat ini, negeri tembok raksasa memiliki lebih banyak perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar dibanding negeri uak Sam.

Laporan perusahaan riset Hurun Report bertajuk Daftar Unicorn Global yang rilis Senin (21/10) menyebutkan, hingga Juni tahun ini, ada 206 perusahaan China dari total 494 startup global yang menyandang status unicorn.

Ini membuat China menjadi negara dengan jumlah startup unicorn terbanyak di dunia, dan AS berada di urutan kedua dengan 203 perusahaan.

Baca Juga: Ini rencana Tokopedia sebelum melakukan dual listing

"China dan AS mendominasi dengan lebih dari 80% unicorn yang dikenal di dunia, meskipun hanya mewakili setengah dari PDB dunia dan seperempat dari populasi dunia," kata Rupert Hoogewerf, Kepala Hurun Report, seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Sisa dunia perlu bangun untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan unicorn untuk berkembang," ujar dia.

Menurut Hurun Report, China adalah rumah bagi tiga unicorn paling berharga di dunia, yakni Ant Financial yang sebelumnya populer dengan nama Alipay, pembuat aplikasi ByteDance, dan raksasa ride-hailing Didi Chuxing. Valuasi ketiganya total mencapai US$ 280 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×