Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Nama-nama startup besar asal AS, seperti Airbnb dan operator ruang kerja bersama WeWork, juga masuk dalam daftar. Termasuk, startup yang kurang populer semacam perusahaan pengiriman pizza otomatis yang berbasis di California, Zume dan platform olahraga fantasi dari India, Dream11.
Menurut Hurun Report, ini pertama kali jumlah unicorn China yang dikonfirmasi para peneliti melampaui AS. Laporan perusahaan riset lain, Visual Capitalist, yang keluar Juni lalu hanya menemukan 94 unicorn dari China dibanding 156 asal AS, berdasarkan data per Mei 2019.
Perusahaan-perusahaan yang masuk daftar Hurun Report rata-rata berdiri tujuh tahun lalu. Dan, "Lebih dari setengahnya berasal dari lima industri yang mengganggu perekonomian dunia," sebut Hoogewerf.
Baca Juga: Gojek siapkan Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi menggantikan Nadiem Makarim
Industri e-commerce dan teknologi finansial (tekfin) merupakan sektor startup unicorn yang menguasai secara global, diikuti komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan logistik.
Selain itu, sejumlah perusahaan dalam daftar Hurun Report sebelumnya merupakan unit dari perusahaan besar yang kemudian dipisahkan.
"Perusahaan-perusahaan China adalah yang paling sukses dalam memintal unicorn, dengan 18 dari 20 unicorn yang dipisah," ujar Hoogewerf. "Alibaba, misalnya, yang memulai Alipay, sebelum memutar bisnis tekfinnya ke Ant Financial pada 2014".