Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sumber CNBC dan diplomat membisikkan, pemikiran konvensional mengatakan bahwa keluarga Al Saud yang berkuasa telah memandang portofolio minyak sedemikian penting sehingga mempercayakannya kepada seorang pangeran dapat mengganggu keseimbangan kekuasaan dinasti dan muncul risiko pangeran yang berpolitik lewat kebijakan minyak.
Arab Saudi telah memiliki lima menteri minyak sejak 1960, dan tidak satu pun dari mereka yang berasal dari keluarga kerajaan.
Baca Juga: Produksi OPEC naik, harga minyak turun lagi
Pada bulan lalu, Arab Saudi mendirikan kementerian untuk industri dan sumber daya mineral, dengan memisahkannya dari kementerian energi kerajaan.
Sebelum keputusan pemisahan, Falih telah mengawasi lebih dari setengah ekonomi Saudi melalui kementerian super, yang dibentuk pada 2016 untuk membantu reformasi baru.
Baca Juga: OPEC sees bearish oil outlook for rest of 2019, points to 2020 surplus
Pekan lalu, Falih juga dicopot dari jabatannya sebagai direktur perusahaan raksasa minyak negara Aramco. Yasser al-Rumayyan, yang mengepalai wealth fund PIF, ditunjuk sebagai direktur yang baru.
Arab Saudi telah memproduksi kurang dari 10 juta barel per hari di sepanjang 2019, di bawah target produksi OPEC. Falih telah membantu menengahi kesepakatan dengan produsen non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia. Dia juga kerap muncul sebagai wajah utama OPEC dan diplomasi minyak kerajaan selama tiga tahun terakhir.