kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kamala Harris Sebut Trump Sebagai Pengecut


Senin, 19 Agustus 2024 / 08:58 WIB
Kamala Harris Sebut Trump Sebagai Pengecut
ILUSTRASI. Kamala Harris, melakukan kampanye di negara bagian, Pennsylvania, bersama dengan Gubernur Minnesota, Tim Walz..? REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MOON TOWNSHIP. Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, melakukan kampanye di negara bagian, Pennsylvania, bersama dengan Gubernur Minnesota, Tim Walz.

Kunjungan ini menandai awal dari rangkaian kegiatan menjelang Konvensi Nasional Demokrat di Chicago.

Dalam kesempatan ini, Harris menyampaikan kritik tajam terhadap mantan Presiden Donald Trump, yang merupakan lawannya dalam pemilihan presiden mendatang pada 5 November.

Kritik Terhadap Mantan Presiden Trump

Dalam pidatonya, Harris menyinggung gaya kepemimpinan Trump, yang ia gambarkan sebagai tindakan pengecut yang lebih banyak merendahkan lawan daripada mengangkat rakyat. Tanpa menyebut nama Trump secara langsung,

Harris menyatakan bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin diukur dari kemampuannya untuk mengangkat orang lain, bukan merendahkan mereka. “Siapa pun yang gemar merendahkan orang lain adalah pengecut,” tegasnya di hadapan para pendukungnya.

Baca Juga: Warga Sebuah Desa Kecil di India Ini Doakan Kemenangan Kamala Harris Jadi Presiden AS

Kritik ini datang setelah Trump, dalam kampanye sebelumnya di Pennsylvania, menyebut Harris sebagai "radikal" dan "gila". Pidato Harris mencerminkan semangatnya untuk membawa perubahan dan memperjuangkan inklusivitas di Amerika Serikat.

Energi Baru dalam Kampanye Demokrat

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris membawa energi baru dalam kampanye dan berhasil memperkecil jarak dengan Trump, baik secara nasional maupun di delapan negara bagian yang sangat kompetitif, termasuk Pennsylvania.

Sebagai perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama yang mencalonkan diri sebagai presiden, Harris berupaya untuk memanfaatkan momentum ini untuk memenangkan pemilu.

Harris juga menyinggung tentang pidato penerimaan pencalonannya yang akan ia sampaikan pada Konvensi Nasional Demokrat. Ia mengungkapkan bahwa pidatonya akan membahas visi baru bagi Amerika dan pentingnya membawa semua pihak dalam perjalanan tersebut.

Baca Juga: Menilik Kecanggihan Teknologi AI Milik Elon Musk

Strategi Kampanye Trump

Sementara itu, kampanye Trump merespons dengan serangkaian acara di negara bagian kunci. Trump dijadwalkan untuk mengunjungi fasilitas manufaktur di York, Pennsylvania, di mana ia akan fokus pada isu ekonomi, serta kantor sheriff di Howell, Michigan, untuk membahas keamanan dan kejahatan.

Kampanye Trump juga akan mencakup topik keamanan nasional di Asheboro, North Carolina, dan sebuah acara dengan Turning Point Action di Glendale, Arizona, yang akan menyoroti upaya meningkatkan partisipasi pemilih.

Pendukung Trump berharap bahwa fokus pada kebijakan akan menjadi kunci untuk memenangkan pemilu. Senator Republik Lindsey Graham menekankan bahwa meskipun Trump sering dikenal sebagai provokator dan showman, kekuatannya terletak pada kebijakannya yang dianggap baik untuk Amerika. "Kebijakan adalah kunci menuju Gedung Putih," kata Graham.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×