kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kanada laporkan kematian pertama pasien setelah disuntik vaksin AstraZeneca


Rabu, 28 April 2021 / 13:07 WIB
Kanada laporkan kematian pertama pasien setelah disuntik vaksin AstraZeneca
ILUSTRASI. Botol kosong vaksin virus corona AstraZeneca terlihat di pusat vaksinasi di Antwerpen, Belgia, Kamis (18/3/2021). REUTERS/Yves Herman.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MONTREAL. Provinsi Quebec pada Selasa (27 April) melaporkan kematian pertama seorang pasien di Kanada karena kondisi pembekuan darah yang langka setelah menerima vaksin virus corona baru AstraZeneca.

Kanada telah melaporkan setidaknya lima kasus pembekuan darah setelah vaksinasi. Tetapi, pejabat kesehatan masyarakat mempertahankan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dibanding potensi risikonya.

"Saya sedih mengetahui seorang wanita berusia 54 tahun yang sehat meninggal karena dia divaksinasi. Sulit untuk menerimanya," kata Francois Legault, Premier Quebec, dalam konferensi pers, seperti dikutip Channel News Asia.

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan, perawatan untuk menyelamatkan nyawa perempuan itu tidak berhasil dan dia meninggal karena trombosis otak setelah divaksinasi.

Namun, Arruda menegaskan, kematian tersebut tidak mengubah rekomendasi pemerintah untuk menggunakan vaksin bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.

Baca Juga: Amerika Serikat izinkan penerima vaksin Covid-19 keluar rumah tanpa masker

Menteri Kesehatan Quebec Christian Dubé menyatakan, provinsinya telah melakukan vaksinasi terhadap sekitar 400.000 orang dengan vaksin AstraZeneca.

"Ini adalah risiko yang diperhitungkan, tetapi ternyata ketika kita memikirkan wanita ini, keluarganya, orang-orang terdekatnya, itu sulit," ujar Legault.

Hingga Jumat (23/4) pekan lalu, lebih dari 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan secara nasional di Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menerima suntikan AstraZeneca pada Jumat.

Dihadapkan dengan gelombang ketiga virus corona yang melumpuhkan, beberapa provinsi di Kanada, termasuk provinsi terpadat di negara itu, Ontario, baru-baru ini mulai menawarkan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas.

Quebec, tempat kasus virus corona baru-baru ini menurun, memungkinkan vaksin digunakan untuk orang berusia 45 tahun ke atas.

Selanjutnya: AS akan membagikan hingga 60 juta dosis vaksin AstraZeneca secara global




TERBARU

[X]
×