kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kandidat Presiden Korea Selatan Bertekad Datangkan Kapal Selam Nuklir


Kamis, 30 Desember 2021 / 15:09 WIB
Kandidat Presiden Korea Selatan Bertekad Datangkan Kapal Selam Nuklir
ILUSTRASI. Lee Jae Myung, calon Presiden Korea Selatan dari Partai Demokrat yang berkuasa, menjawab pertanyaan wartawan selama konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, 10 November 2021. REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kandidat presiden dari partai penguasa di Korea Selatan mulai menyampaikan sejumlah programnya. Salah satu yang menjadi fokus adalah mencari dukungan AS dalam pengadaan kapal selam nuklir.

Lee Jae Myung, dalam wawancaranya dengan Reuters, mengatakan, ia akan mengesampingkan ambiguitas strategis dalam menghadapi persaingan China-AS yang semakin intensif jika terpilih nanti.

Lee, yang merupakan mantan gubernur Gyeonggi, juga percaya, diplomasi pragmatis akan membuat Korea Selatan tidak terlalu berpihak pada salah satu negara besar yang berselisih tersebut.

Baca Juga: Filipina Resmi Memesan Dua Kapal Perang Baru dari Korea Selatan Senilai US$ 556 juta

Terkait pengadaan kapal selam nuklir, Lee mengaku siap membujuk AS untuk memberikan bantuan diplomatik dan teknologi demi hadirnya kapal selam nuklir di negeri ginseng. Penguatan militer ini tidak lepas aktifnya militer Korea Utara beberapa tahun terakhir.

"Sangat penting bagi kami untuk memiliki kapal selam itu. Mereka (AS) tidak mempersenjatai diri sendiri, dan transfer teknologi ke Australia juga sedang berlangsung. Kami pasti dapat meyakinkan AS, kami harus melakukannya," ungkap Lee, yang resmi menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat pada Oktober lalu.

Lebih lanjut, Lee menegaskan, pertumbuhan ekonomi, militer, soft power, dan diplomasi Korea Selatan harus difokuskan pada diplomasi pragmatis berdasarkan kepentingan nasional.

Mengenai Korea Utara, Lee mengaku sejalan dengan gagasan Presiden AS Joe Biden, yang memprioritaskan pembicaraan tingkat kerja. Menurutnya, cara itu akan berguna dalam merancang rencana aksi jangka pendek yang realistis di bawah peta jalan yang komprehensif.

Baca Juga: Makin Kurus, Kim Jong Un Hanya Makan Sedikit Demi Negara



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×