kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Kasus COVID-19 melonjak, rumahsakit di provinsi Belanda ini menjerit


Selasa, 09 November 2021 / 19:24 WIB
Kasus COVID-19 melonjak, rumahsakit di provinsi Belanda ini menjerit
ILUSTRASI. Pandangan menjelang jam malam setelah wabah baru COVID-19 di Amsterdam, Belanda, 23 Januari 2021. REUTERS/Piroschka Van De Wouw.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Sekelompok rumahsakit di Provinsi Limburg, Belanda Selatan pada Selasa (9/11) menyerukan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah baru untuk membendung kasus COVID-19 yang meningkat.

Sebab, lima rumahsakit di Limburg tidak memiliki ruang atau staf untuk menangani lebih banyak pasien COVID-19.

Infeksi virus corona di Belanda, seperti di bagian lain Eropa, mendekati level tertinggi sepanjang masa, meskipun tingkat vaksinasi orang dewasa di negeri kincir angin mencapai 85% dari total penduduk.

Pekan lalu, Pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan langkah-langkah baru untuk memperlambat penyebaran virus, dua bulan setelah membatalkan aturan jarak sosial. 

Langkah-langkah baru tersebut termasuk kewajiban kembali memakai masker di toko-toko dan penggunaan yang lebih luas dari "paspor COVID-19" sebagai bukti sudah menjalani vaksinasi.

Baca Juga: Menolak vaksin, biaya medis warga Singapura terkena COVID-19 tidak ditanggung

Tapi, kasus COVID-19 terus meningkat dan Institut Kesehatan Belanda (RIVM) akan merilis angka infeksi baru pada Selasa (9/11) yang mungkin melewati rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya 12.997 kasus di 20 Desember 2020.

"Kami langsung menuju bencana perawatan kesehatan dan seluruh sistem menjadi macet," kata lima rumahsakit di Limburg dalam sebuah surat kepada Pemerintahan Rutte, seperti dikutip Reuters. "Kami yakin seluruh Belanda akan segera menyusul kami".

Mereka mendesak langkah-langkah baru termasuk segera memulai suntikan vaksin booster untuk pasien lanjut usia dan rentan.

Pemerintahan Rutte sebelumnya mengatakan, akan memberikan suntikan vaksin booster kepada pasien di atas usia 60 setelah enam bulan sejak mereka divaksinasi penuh.

Selanjutnya: Perang rakyat lawan COVID-19, kota di China ini beri ribuan dollar bagi pemberi info



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×