Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MADRID. Bintang sepakbola asal Brasil, Neymar, dituntut 2 tahun penjara dan denda 10 juta euro atau setara US$ 10,3 juta untuk kasus penggelapan transfer saat dirinya pindah ke Barcelona pada tahun 2013 silam.
Berdasarkan dokumen pengadilan yang dirilis Jumat (29/7), otoritas Kejaksaan Spanyol juga meminta hukuman penjara 5 tahun untuk presiden FC Barcelona saat itu, Sandro Rosell, yang dituduh melakukan korupsi dan penipuan, serta denda 8,4 juta euro untuk klub raksasa Spanyol itu.
Persidangan tersebut juga akan mendakwa klub lama Neymar, Santos, di Brasil, dan perusahaan keluarga pemain tersebut N&N. Sidang ini akan dimulai pada 17 Oktober di Barcelona.
Asal tahu saja, sidang ini digelar setelah adanya laporan dari grup investasi asal Brasil, DIS. Sebelumnya, DIS, yang memiliki sebagian dari hak transfer Neymar ketika dia pindah pada 2013, mengklaim menerima lebih sedikit uang daripada yang seharusnya diterima setelah transfer tersebut terjadi.
Baca Juga: Nike Akhirnya Angkat Kaki dari Rusia untuk Selamanya
Dokumen pengadilan yang dirilis pada hari ini juga menyatakan bahwa Barcelona memulai negosiasi pada 2011 dengan sang pemain, membayarnya 40 juta euro untuk memastikan kepindahannya ketika kontraknya dengan Santos berakhir pada 2014 dan dengan demikian mencegah klub lain untuk mengontrak-nya.
Karena itu, jaksa meminta hukuman penjara 2 tahun "untuk pelanggaran korupsi dalam bisnis" serta larangan tiga tahun untuk melakukan bisnis dan denda 10 juta euro.
Neymar telah membantah tuduhan itu tetapi kalah dalam banding di Pengadilan Tinggi Spanyol pada 2017, membuka jalan untuk persidangan.
Rosell juga sebelumnya membantah melakukan kesalahan. Perwakilannya tidak menanggapi permintaan komentar.