Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Miliarder dunia mencatatkan kenaikan kekayaan mereka mencapai rekor tertinggi selama pandemi. Pemimpin perusahaan bidang teknologi dan industri mendapatkan penghasilan terbesar.
Melansir BBC, menurut laporan dari Bank Swiss UBS, para miliarder dunia melihat nilai kekayaan mereka naik 27,5% menjadi US$ 10,2 triliun pada periode April hingga Juli tahun ini.
Angka itu naik dari nilai puncak sebelumnya US$ 8,9 triliun pada akhir 2017 dan sebagian besar karena kenaikan harga saham global.
UBS mengatakan, para miliarder telah berhasil dengan "sangat baik" dalam krisis Covid.
Ia juga mengatakan, jumlah miliarder telah mencapai ketinggian baru sebanyak 2.189, naik dari posisi 2.158 pada 2017.
Baca Juga: Tesla bakal rilis laporan kuartalan, kekayaan Elon Musk diramal naik US$ 3 miliar
Hal itu terjadi ketika laporan Bank Dunia pada Rabu menunjukkan kemiskinan ekstrim akan meningkat tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade karena pandemi.
Permintaan meningkat
Di antara para miliarder, pemenang terbesar tahun ini adalah para industrialis, yang kekayaannya naik 44% secara mengejutkan dalam tiga bulan hingga Juli.
"Industri diuntungkan secara tidak proporsional karena pasar menghargai pemulihan ekonomi yang signifikan, setelah penguncian di seluruh dunia," kata UBS.
Miliarder teknologi juga mengalami peningkatan kekayaan saat pandemi, di mana nilai kekayaan mereka melonjak 41%. UBS mengatakan hal ini dikarenakan permintaan untuk barang dan layanan mereka yang meningkat.
Baca Juga: Warren Buffett tahu investor terbaik yang layak diikuti dengan uang Anda sendiri
Mengutip BBC, miliarder kesehatan juga diuntungkan karena krisis membuat produsen obat dan perusahaan perangkat medis menjadi sorotan.
Kenaikan kekayaan mencerminkan kinerja pasar saham global yang secara umum kuat sejak akhir Maret, meskipun sebagian besar negara terus mengalami resesi tajam.
Bos Amazon Jeff Bezos dan pendiri Tesla Elon Musk - keduanya multi-miliuner - melihat kekayaan mereka mencapai level tertinggi baru di musim panas ini berkat pertumbuhan harga saham perusahaan mereka.
Baca Juga: Fakta mengejutkan orang terkaya China Zhong Shanshan: Pernah drop out dari sekolah
Perubahan global
UBS juga menemukan, dalam 11 tahun terakhir, miliarder China telah meningkatkan kekayaan mereka dengan persentase terbesar, dengan naik 1.146% antara 2009 dan 2020.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama kekayaan miliarder Inggris hanya meningkat 168%.
Tetapi akumulasi kekayaan terbesar tetap berada di AS di mana miliarder Amerika memiliki nilai kekayaan US$ 3,5 triliun, dibandingkan dengan US$ 1,7 triliun di China.
Baca Juga: Profil Raja Salman, penguasa Arab Saudi yang sempat berseteru dengan Iran
Sementara itu, orang kaya Inggris hanya memiliki kekayaan US$ 205 miliar, dibandingkan dengan Jerman US$ 595 miliar dan Prancis US$ 443 miliar.
Donasi miliarder
Masih mengutip BBC, UBS mengatakan, banyak miliarder telah menyumbangkan sebagian dari kekayaan mereka untuk membantu perang melawan Covid-19.
"Penelitian kami telah mengidentifikasi 209 miliarder yang secara publik telah berkomitmen total setara dengan US$ 7,2 miliar dari Maret hingga Juni 2020," kata laporan itu.
"Mereka bereaksi cepat, dengan cara yang mirip dengan bantuan bencana, memberikan hibah tak terbatas untuk memungkinkan penerima hibah memutuskan cara terbaik menggunakan dana."
Baca Juga: Mengenal Chuck Feeney: Miliarder yang menyumbangkan semua kekayaannya
Tetapi terungkap bahwa miliarder Inggris menyumbang lebih sedikit daripada yang berasal dari negara lain.
Di AS, 98 miliarder menyumbangkan US$ 4,5 miliar, di China 12 miliarder memberi US$ 679 juta, dan di Australia hanya dua miliarder yang menyumbangkan US$ 324 juta. Tetapi di Inggris, sembilan miliarder hanya menyumbang US$ 298 juta.