Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg, Reuters |
NEW DELHI/MUMBAI. India Central Bank (ICB) hari ini resmi mengangkat tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Suku bunga yang tadinya 8,25% naik menjadi 8,5%. Tingkat ini sesuai dengan prediksi 18 analis dari 28 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Ini adalah ke-13 kalinya otoritas moneter India menaikkan suku bunga sejak awal 2010. Bank sentral menjelaskan tingkat inflasi India 9,72% pada akhir September 2011 merupakan tingkat tertinggi di antara negara yang dijuluki dengan sebutan BRIC yaitu Brazil, Rusia, India, dan China.
Sebagai perbandingan, tingkat inflasi Brazil sebesar 7,3%, China 6,1% dan Rusia 7,2%. BRIC merupakan negara yang diyakini memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di dunia.
Gubernur Duvvuri Subbarao menyatakan, ICB mungkin menunda pengetatan moneter lebih lanjut setelah Brazil dan Rusia menurunkan suku bunga beberapa pekan lalu. Sedangkan suku bunga patokan milik China tak berubah sejak Juli 2011 di tengah krisis utang Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Reserve Bank of India juga memangkas pertumbuhan ekonomi negeri Bollywood itu menjadi 7,6% dari ekspektasi sebelumnya di 8%. Tingkat inflasi akan kembali melambat menjadi 7% pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2012. Kenaikan bunga acuan terakhir ini menjadikan Bank Sentral India sebagai salah satu otoritas moneter di dunia yang paling agresif mengerak suku bunga.
"Suku bunga pada Desember mendatang bisa relatif lebih rendah. Jika inflasi bergerak sesuai hitungan, kenaikan suku bunga lebih lanjut tak bisa dibenarkan," demikian pernyataan bank sentral, Selasa (25/10).