kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecemasan baru dunia: Ekonomi Inggris


Senin, 07 Januari 2013 / 14:47 WIB
Kecemasan baru dunia: Ekonomi Inggris
ILUSTRASI. Nasabah yang mengenakan masker mengantre dengan menjaga jarak?di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Rabu (23/6/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BRUSSELS. Sejumlah sinyal menunjukkan bahwa zona Eropa kemungkinan sudah melewati masa penurunan terburuknya. Namun, sejumlah survei bisnis juga memperlihatkan, perekonomian Inggris kembali terkontraksi pada bulan-bulan terakhir 2012.

Purchasing manager indexes (PMI) atau indeks yang mengukur mengenai aktivitas perusahaan di seluruh dunia yang dirilis Jumat (4/1)  lalu menunjukkan berita beragam dari Eropa.

Di Inggris, aktivitas jasa yang menjadi sektor dominan negara tersebut jatuh untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir. Bahkan penurunannya merupakan yang tercepat dibanding prediksi analis yang disurvei Reuters. Penurunan yang dialami Inggris tersebut juga lebih besar ketimbang Prancis, Italia, dan Spanyol.

Hal ini cukup membuat para ekonom terkejut. "PMI Inggris menunjukkan perekonomian negara tersebut terkontraksi," ujar Rob Wood, chief UK economist Berenberg Bank.

Dia menambahkan, gambaran yang lebih luas lagi menunjukkan bahwa dalam beberapa waktu perekonomian rebound dari level dasar. "Saya rasa dalam beberapa kuartal ke depan kondisi serupa masih akan terjadi pada ekonomi Inggris," jelasnya.

Hasil survei Markit menunjukkan, perekonomian Inggris akan turun 0,2% pada kuartal akhir 2012.

Sedangkan PMI zona Eropa menyentuh level tertinggi sejak akhir Maret lalu, yakni naik ke level 47,2 pada Desember dari 46,5 pada November.

"Saya rasa, PMI Eropa menunjukkan aktivitas bangkit dari level terendahnya," jelas James Nixon, chief European economist Societe Generale. Dia menambahkan, saat ini, hasil survei masih konsisten dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB). "Namun setidaknya kondisi itu tidak memburuk," imbuhnya.

Sementara, data dari Amerika Serikat yang bakal dipublikasikan Jumat (11/1) mendatang, diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang moderat dan pertumbuhan pada sektor jasa.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi China menunjukkan kebangkitan.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×