Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un dirawat setelah melakukan operasi di kedua lututnya pada awal bulan ini. Berita ini dilaporkan oleh media harian di Korea Selatan.
Menurut berita the Chosun Ilbo hari ini, Kim mengalami keretakan di kedua lututnya setelah mengabaikan luka yang terjadi saat melakukan supervisi pada Juni. Hal itu diungkapkan oleh tamu yang dapat ke Korea Utara namun tidak mau namanya disebut.
Memang, Kim sudah tidak terlihat di publik selama sebulan terakhir dan tidak menghadiri acara parlemen pada 25 September untuk pertama kalinya sejak memimpin tiga tahun lalu. Televisi pemerintah Korea Utara hanya mengatakan bahwa Kim mengalami "ketidaknyamanan". Sedangkan Yonhap News Korea Selatan melaporkan bahwa Kim mengalami rematik.
Berita mengenai keberadaan Kim kembali menjadi perhatian setelah Glyn Davies, utusan AS untuk Korea Utara, mengatakan bahwa Korut mengabaikan tanggungjawabnya untuk mengakhiri program senjata nuklir. Berbicara di Beijing dalam rangkaian perjalanannya ke Asia Utara, Davies menjelaskan bahwa sangat penting bagi Korut untuk mengambil langkah menuju denuklirisasi.
"Mencoba menebak di mana Kim Jong Un, bagaimana kesehatannya. Bagi kami ini tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah posisi Korut atas isu kunci yang menjadi perhatian besar masyarakat dunia," paparnya.