Sumber: Bloomberg |
JOHANNESBURG. Defisit perdagangan Afrika Selatan (Afsel) pada tahun 2008 terpangkas sebesar 23,6 miliar rand atau setara dengan US$ 2,4 miliar setelah South African Revenue Service melakukan penyesuaian lantaran penghitungan yang salah akan impor.
Gap alias selisih perdagangan di bulan Desember menjadi 1,6 miliar rand dari 9 miliar rand setelah impor emas tidak dimasukkan dalam penghitungan tersebut.
Angka-angka ini telah berubah sejak Juli tahun lalu karena Revenue Service mulai memasukkan impor emas untuk untuk pemurnian, tanpa melakukan penyesuaian untuk ekspor mereka yang akan datang. Padahal, impor emas telah menanjak dari zero di bulan Juni menjadi 5 miliar rand di bulan Desember. Data ini dibeberkan oleh Riaan de Lange, Ekonom Tariff & Trade Intelligence, yang pertama kali mencuatkan kekeliruan hitungan ini.
"Koreksi angka total impor ini mengindikasikan outlook yang positif bagi perekonomioan Afsel," tukas Revenue Service. Menurutnya, bertali-temali dengan ekspor, impor Afsel lebih sedikit dari negara-negara yang lain beberapa tahun belakangan ini. Bahkan, lebih kecil dari yang diperkirakan.
Defisit perdagangan ini menyumbang keterpurukan rand terhadap dolar AS sebesar 28% tahun lalu. Investor juga memahami bahwa krisis finansial global akan membuat Afsel makin kesulitan membiayai kebutuhan impor.
Sementara itu, untuk selisih rekening, mencapai 7,9% dari GDP di kuartal ketiga.
Dengan kekeliruan penghitungan ini, bank sentral Afsel enggan merevisi angka-angka current accout-nya untuk tahun lalu. Hal ini ditegaskan oleh Linda Motsumi, Head of the Balance of Payments Division The Reserve Bank.
"Current account untuk kuartal ketiga, ya sudah begitu saja," kata Motsumi. Sejak Juli, tambahnya, mereka sudah menghitung impor emas dalam angka-angka perdagangan.
Untuk catatan, total impor Afsel telah direvisi dari 75,1 miliar rand menjadi 727,6 miliar rand; sementara ekspor mencapai 663,1 miliar rand.
