kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Keluarga Kaya di Asia Menambah Investasi di Kripto


Kamis, 21 Agustus 2025 / 14:54 WIB
Keluarga Kaya di Asia Menambah Investasi di Kripto
ILUSTRASI. A representations of cryptocurrency Ripple is seen in front of a stock graph and U.S. dollar in this illustration taken, January 24, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Keluarga kaya dan kantor keluarga (family office) di Asia semakin agresif berinvestasi di aset kripto. Ini didorong optimisme pasar, adopsi yang semakin luas, serta perkembangan regulasi yang menguntungkan di beberapa negara kunci.

Wealth managers melaporkan lonjakan minat dari investor kaya terhadap aset digital. Bursa kripto mencatat lonjakan volume perdagangan, sementara dana investasi kripto juga mengalami permintaan tinggi seiring dengan keinginan investor untuk meningkatkan eksposur mereka di sektor ini.

"Kami berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 100 juta hanya dalam beberapa bulan, dan respons dari investor sangat menggembirakan," kata Jason Huang, pendiri NextGen Digital Venture. Huang merujuk pada investor Limited Partners (LP) yang mewakili individu dengan kekayaan tinggi.

Huang meluncurkan fund baru bernama Next Generation Fund II, sebuah dana ekuitas kripto long-short, di Singapura pada akhir Mei. Pada tahun lalu, fund menghasilkan keuntungan sebesar 375% dalam waktu kurang dari dua tahun.

Baca Juga: Pintu Tambah Fitur Price Protection dan Stop Order di Layanan Derivatif Kripto

"Investor kami sebagian besar terdiri dari kantor keluarga serta pengusaha di sektor internet dan fintech menyadari peran aset digital yang semakin penting dalam portofolio investasi yang terdiversifikasi," jelas Huang.

Investment banking Swiss UBS mengungkapkan beberapa kantor keluarga asal China yang berbasis di luar negeri berencana meningkatkan eksposur mereka ke aset kripto hingga sekitar 5% dari total portofolio.

"Banyak generasi kedua dan ketiga dari kantor keluarga mulai mempelajari dan ikut terlibat dalam mata uang virtual," kata Lu Zijie, Kepala Manajemen Kekayaan UBS China.

Minat yang meningkat ini terjadi di tengah kinerja kuat aset kripto dan kebijakan pro-kripto dari pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump, termasuk disahkannya GENIUS Act baru-baru ini.

Harga Bitcoin juga melonjak tajam bulan ini, bahkan menembus angka US$ 124.000, mencetak rekor tertinggi baru.

Di Asia, Hong Kong baru saja meloloskan undang-undang terkait stablecoin, yang semakin memperkuat antusiasme terhadap kripto di kawasan tersebut.

"Momentum ini jelas terlihat, dan menurut saya ini merupakan hasil dari semakin matangnya kelas aset ini," ujar Saad Ahmed, Kepala Asia Pasifik di bursa kripto Gemini.

Menurut para manajer kekayaan, pola pikir investor Asia telah berubah signifikan dalam beberapa tahun terakhir dari sekadar coba-coba dengan alokasi kecil di aset digital, kini beralih menjadi bagian utama dalam strategi portofolio dan mulai memanfaatkan berbagai instrumen untuk memaksimalkan keuntungan.

Baca Juga: FLOQ Targetkan 3 Juta Pengguna Kripto Hingga Akhir Tahun 2025

"Tahun lalu, kantor keluarga mulai mencoba ETF bitcoin sekarang mereka mulai memahami perbedaan antara memegang token langsung dan melalui instrumen lain," kata Zann Kwan, Chief Investment Officer di Revo Digital Family Office yang berbasis di Singapura.

Lighthouse Canton, perusahaan manajemen kekayaan asal Singapura, menyatakan beberapa kantor keluarga yang lebih canggih mulai menggunakan strategi pasar netral seperti basis trading dan arbitrase.

Sementara itu, Giselle Lai, Direktur Asosiasi Investasi Aset Digital di Fidelity International, mengatakan bitcoin semakin dipandang sebagai alat diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko makro, berkat korelasi yang rendah dengan saham dan obligasi.

Bursa kripto juga merasakan dampak dari lonjakan minat ini.

HashKey Exchange di Hong Kong melaporkan jumlah pengguna terdaftar mereka melonjak 85% secara tahunan hingga Agustus 2025.

Sementara itu, total volume perdagangan di tiga bursa kripto utama Korea Selatan meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan rata-rata volume perdagangan harian naik lebih dari 20%, menurut data dari platform riset CryptoQuant.

Selanjutnya: Pengendali Delta Giri (DGWG) Borong 5,26 Juta Saham DGWG, untuk Apa?

Menarik Dibaca: Ramai Pembicaraan tentang Tes DNA, Yuk Ketahui Prosedur Tes DNA Berikut Ini




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×