Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Gempuran serangan Israel terhadap Suriah dalam 3 tahun terakhir terlihat semakin gencar. Serangan terbaru pada hari Rabu (13/1) menambah panjang daftar korban jiwa yang ditimbulkan.
Dilansir dari Arab News, jet tempur Israel membombardir markas milisi Suriah yang didukung Iran di timur laut Suriah pada hari Rabu. Serangan ini dinilai sebagai upaya baru untuk mengganggu jalur pasokan ke pejuang proksi Teheran yang menopang rezim Assad.
Dalam serangan Rabu, setidaknya 57 orang tewas akibat serangan udara pasukan Israel. Korban termasuk 14 orang dari pasukan rezim Assad, 16 pejuang milisi Irak dan 11 anggota Brigade Fatimiyah pro-Iran dari Afghanistan.
Baca Juga: PBB: Iran kembangkan logam uranium untuk bahan bakar reaktor nuklir
Melihat jumlah korban dan waktu serangan yang hanya dalam satu hari, ini merupakan yang paling mematikan sejak tahun 2018.
"Ini adalah korban tewas terbesar dari serangan Israel di Suriah," ungkap Rami Abdul Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Observatorium mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelum serangan, Brigade Fatimiyah diketahui mengirimkan senjata buatan Iran ke Suriah timur dari Irak.
Serangan pada hari Rabu fokus untuk menargetkan daerah di provinsi Deir Ezzor di mana milisi yang didukung Iran dan pejuang Korps Pengawal Revolusi Islam memiliki pengaruh yang besar.
Sumber intelijen ergional mengatakan target lain yang diincar termasuk kompleks keamanan Suriah di dalam kota Al-Bukamal dan Deir Ezzor. Serangan terbaru juga menghantam gudang persenjataan yang sangat vital.
Baca Juga: Sebelum Trump lengser, Israel berharap bisa membeli jet tempur siluman F-35 dari AS