kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan Mobil Listrik, Produsen Mobil Gandeng Perusahaan Teknologi


Minggu, 06 Maret 2022 / 11:54 WIB
Kembangkan Mobil Listrik, Produsen Mobil Gandeng Perusahaan Teknologi
ILUSTRASI. Beberapa produsen mobil global semakin serius menggarap segmen mobil listrik di tahun ini. Mereka menggandeng perusahaan teknologi.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Beberapa produsen mobil global semakin serius menggarap segmen mobil listrik di tahun ini. Untuk memacu percepatan dalam menggarap mobil listrik, beberapa produsen otomotif menggandeng beberapa raksasa teknologi.

Terbaru, ada Honda Motor Co. yang mengumumkan kolaborasi dengan Sony Corp. Honda dan Sony akan memulai usaha patungan untuk membuat dan menjual kendaraan listrik.

Perusahaan patungan tersebut sudah bisa mulai beroperasi pada akhir tahun nanti. Sementara itu, pengiriman produk direncanakan bisa dimulai pada tahun 2025.

Sony nantinya akan ditugaskan membuat platform yang akan menyediakan layanan mobilitas. Sementara, Honda bertanggung jawab memproduksi model pertama mobil istrik.

“Meskipun Sony dan Honda adalah perusahaan yang memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya, bidang keahlian teknologi kami sangat berbeda. Oleh karena itu, saya percaya aliansi ini, yang menyatukan kekuatan kedua perusahaan kami, menawarkan kemungkinan besar," ujar CEO Honda Toshihiro Mibe dikutip dari CNN, Minggu (6/3).

Baca Juga: Amankan Pasok Lithium, Tesla Gandeng Liontown Australia

Sekadar informasi, Sony sejatinya juga sudah sejak lama memiliki keinginan terjun ke industri otomotif. Sony telah memulai menguji mobil, yang disebut Vision-S 01, di jalan umum di Eropa pada Desember 2020.

“Dengan teknologi pencitraan dan penginderaan, cloud, 5G, dan hiburan kami yang dikombinasikan dengan penguasaan konten kami, kami yakin Sony berada di posisi yang tepat sebagai perusahaan hiburan kreatif untuk mendefinisikan kembali mobilitas,” kata CEO Sony Kenichiro Yoshida di CES pada bulan Januari.

Kolaborasi Honda-Sony di industri kendaraan listrik ini tampaknya juga akan disusul oleh produsen mobil listrik lainnya. Mengingat, kebutuhan teknologi terkini dalam produksi mobil listrik juga diperlukan yang saat ini ramai-ramai dikembangkan.

Baru-baru ini, pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen dikabarkan sedang melobi Huawei untuk mengakuisisi teknologi penggerak otonom. Volkswagen berminat menggunakan teknologi tersebut untuk disematkan di mobil listrik masa depannya.

Sama dengan Honda-Sony, kerjasama VW-Huawei nantinya juga akan membentuk usaha patungan baru. Sampai saat ini belum ada kelanjutan informasi terkait rencana tersebut, namun diperkirakan akan diumumkan akhir Maret nanti.

Adapun, Volkswagen akan menyediakan pendanaan dan mengendalikan perusahaan, sementara Huawei akan menyediakan teknologi yang dibutuhkan untuk menjadi pemasok Tier 1. "Ini seperti Huawei menjual bisnis mengemudi otonomnya ke Volkswagen dengan harga sekitar RMB 10 miliar setara US$ 1,6 miliar," kata media China, Jiemian.

Akuisisi teknologi mobil otonom Huawei memang dinilai akan sangat mahal dan bisa melebihi perkiraan. Tapi, hal tersebut dibutuhkan mengingat Huawei berasal dari China, di mana wilayah ini merupakan pasar terbesar Volkswagen.

Pada bulan Januari lalu, CEO Volkswagen China Stephan Wöllenstein mengatakan VW dan Huawei memang dalam diskusi. Tetapi dia tidak dapat mengkonfirmasi berita tentang pembentukan usaha patungan antara kedua perusahaan.

Jauh sebelum kerjasama Honda-Sony, sejatinya perbincangan kolaborasi antara perusahaan teknologi dengan produsen mobil sudah ada ketika Apple dan Hyundai ingin memulai kesepakatan.  Tahun lalu Hyundai mengkonfirmasi bahwa mereka sedang dalam pembicaraan mengenai proyek Apple Car sebelum pembicaraan itu dibatalkan.

Dengan demikian, Sony akan selangkah lebih maju di antara raksasa teknologi lainnya dalam memulai perlombaan di segmen mobil listrik. Mengingat, posisinya yang dulu dominan dalam elektronik konsumen telah terkikis oleh saingan Asia seperti Samsung Electronics.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Penggunaan 2 Juta Unit Kendaraan Listrik di 2025, Bisa Tercapai?




TERBARU

[X]
×