kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas keuangan AS


Minggu, 12 Desember 2021 / 21:49 WIB
Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas keuangan AS
ILUSTRASI. Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell leaves after a Senate Banking Committee hearing on The Semiannual Monetary Policy Report to the Congress on Capitol Hill in Washington, U.S., February 12, 2020. Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas k


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Peningkatan utang korporasi Amerika Serikat (AS) yang cukup pesat akan mempersulit bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk memerangi inflasi tanpa mengganggu ekonominya. 

Rencana kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga dari level terendahnya saat ini memiliki risiko mengganggu stabilitas keuangan di AS mengingat tingginya utang korporasi saat ini. 

Sejak awal 2020, utang korporasi AS telah melonjak US$ 1,3 triliun karena para debitur mendapat keuntungan dari kebijakan darurat yang digelontorkan The Fed saat Pandemi Covid-19 menyeruak yakni dengan memangkas suku bunga dan menggelontorkan stimulus agar kredit tetap mengalir.

Sejak masa Ketua The Fed, Alan Greenspan, AS  telah mencoba mengarahkan ekonominya kembali kepada stabilitas harga dari tingkat inflasi yang terlalu tinggi. Upaya menjaga inflasi tersebut tentu menjadi hal yang berat. 

Baca Juga: Rupiah pada awal pekan berpotensi melemah setelah inflasi AS naik

Tantangan Ketua The Fed saat ini, Powel,  adalah mencoba mengekang tekanan harga tanpa menimbulkan risiko terhadap tingkat lapangan kerja dan juga pertumbuhan ekonomi. Langkah yang akan diambil untuk mencapai ini kemungkinan akan menghadapi perdebatan sengit di antara partai pendukung pemerintah dan oposisi.

Jeremy Stein, Profesor Ekonomi Universitas Harvard yang juga merupakan Ketua The  Fed dari 2012- 2014 mengatakan, para pemegang kebijakan di The Fed tengah dalam posisi sulit.

"Jika inflasi lebih persisten dan mereka benar-benar harus menaikkan suku bunga secara signifikan,  maka dapat dibayangkan pada yang terjadi pada valuasi aset. Ada sejumlah besar yang sensitif suku bunga di pasar," kata Stein dikutip Bloomberg, Sabtu (11/12).

Laporan Stabilitas Keuangan The Fed pada 2 November mencatat bahwa ukuran utama kerentanan dari utang bisnis, termasuk leverage dan rasio bunga, kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Baca Juga: Menebak arah pergerakan IHSG pekan, saat ada RDG BI dan FOMC The Fed

The Fed juga membahas risiko terhadap harga aset dari kenaikan tajam suku bunga yang dapat memperlambat pertumbuhan dan menyebabkan kerugian.

Volatilitas pasar yang intens telah mempengaruhi Powell Fed sebelumnya. Para pejabat berhenti setelah menaikkan suku bunga pada akhir 2018 dalam menghadapi perubahan besar dalam saham dan obligasi dan memangkas suku bunga tiga kali pada tahun berikutnya.

Stabilitas keuangan tetap menjadi pikiran para pembuat kebijakan di The Fed. Risalah pertemuan November mereka menunjukkan bahwa beberapa dari pejabat mengangkatnya selama diskusi dan memutuskan untuk mulai mengurangi pembelian obligasi.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×