kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas keuangan AS


Minggu, 12 Desember 2021 / 21:49 WIB
Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas keuangan AS
ILUSTRASI. Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell leaves after a Senate Banking Committee hearing on The Semiannual Monetary Policy Report to the Congress on Capitol Hill in Washington, U.S., February 12, 2020. Kenaikan bunga The Fed rentan ganggu stabilitas k


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Powell mengatakan pekan lalu bahwa para pejabat The Fed akan mempertimbangkan untuk mempercepat pengurangan pembelian aset saat pertemuan pada 14-15 Desember. program pembelian aset itu akan diakhiri beberapa bulan lebih awal dari target awal yakni pada pertengahan 2022.

Menghentikan pembelian aset lebih cepat dari target akan memberi ruang bagi The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat jika inflasi gagal mereda tahun depan seperti yang diharapkan. Namun, tingginya utang berpotensi memaksa The Fed mengurungkan rencana itu.

Stimulus pandemi Covid-19 tahun lalu telah membuat perusahaan-perusahaan besar menggunakan kesempatan menerbitkan obligasi dengan jangka waktu lebih lama dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan itu telah memperkuat neraca mereka.

Baca Juga: Penguatan rupiah berpotensi lanjut pekan depan

Keuntungan perusahaan yang lebih tinggi juga akan mengurangi ketegangan, meskipun ini bisa berada di bawah tekanan jika ekonomi melambat sebagai respons terhadap kebijakan moneter yang lebih ketat.

Utang pemerintah dan rumah tangga juga melonjak selama pandemi. Sementara segmen-segmen itu terlihat relatif sehat, kenaikan biaya pinjaman dapat membuat pembayaran utang federal lebih sarat politik dan menekan orang Amerika berpenghasilan rendah.

Analis melihat  beban utang yang lebih tinggi membatasi seberapa jauh Fed akan dapat menaikkan suku bunga.

Perusahaan Amerika juga mencakup sejumlah perusahaan yang lebih lemah atau mereka yang disebut perusahaan zombie karena mereka tidak menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar utang, sangat rentan saat bunga kredit naik kembali. 

Jumlah mereka melonjak selama pandemi menjadi 772 di antara perusahaan publik di Russell 3000, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sementara penghitungannya menyusut menjadi 621, masih ada lebih dari 100 tambahan dibandingkan sebelum pandemi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×