kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.864   16,00   0,10%
  • IDX 7.308   112,57   1,56%
  • KOMPAS100 1.124   19,60   1,77%
  • LQ45 895   18,32   2,09%
  • ISSI 223   2,04   0,92%
  • IDX30 459   9,86   2,20%
  • IDXHIDIV20 551   11,67   2,16%
  • IDX80 129   2,09   1,64%
  • IDXV30 136   1,94   1,44%
  • IDXQ30 152   3,30   2,21%

Kenaikan Suku Bunga Telah Mengerek Laba Bank-Bank Besar AS


Minggu, 15 Oktober 2023 / 14:22 WIB
Kenaikan Suku Bunga Telah Mengerek Laba Bank-Bank Besar AS
Orang-orang berjalan di dalam kantor pusat JP Morgan di New York, 25 Oktober 2013. Kenaikan suku bunga meningkatkan laba bank-bank besar AS.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-NEW YORK. Kenaikan suku bunga telah meningkatkan laba bank-bank besar Amerika Serikat, meskipun perekonomian menunjukkan perlambatan dan konsumen berperilaku lebih berhati-hati. 

JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo & Co, dan Citigroup telah diuntungkan oleh suku bunga yang lebih tinggi, yang meningkatkan pendapatan bunga bersih mereka. Ini menggambarkan selisih antara pendapatan pinjaman dan pembayaran deposito mereka.

Laba JPMorgan meningkat 35% dari kuartal sebelumnya, sementara Wells Fargo melonjak 60%. Citigroup melaporkan kenaikan 2% secara tahunan.

Konsumen mulai menghabiskan tabungan mereka, dan kedua bank, Citibank dan Wells Fargo, mencatat peningkatan kerugian pada kartu kredit dan jenis utang lainnya.

Baca Juga: Sejumlah Perbankan Mulai Lakukan Rebalancing Portofolio SBN

Kebijakan moneter agresif The Fed telah memengaruhi perilaku meminjam dan pembayaran utang oleh konsumen dan dunia usaha. Sementara itu, bank mulai memperlambat aliran kredit setelah insiden runtuhnya Silicon Valley Bank dan dua bank lainnya awal tahun ini.

Kepala Eksekutif Citigroup, Jane Fraser, mencatat adanya perlambatan belanja konsumen, yang merupakan indikasi meningkatnya kehati-hatian.

Dalam detail keuangannya, Citigroup melaporkan laba bersih naik 2% menjadi US$ 3,5 miliar dan laba per saham tetap US$ 1,63. Sedangkan laba per saham yang disesuaikan adalah US$1,52, mengalahkan estimasi LSEG sebesar US$1,21. Pendapatan dari sektor klien institusional dan pendapatan tetapnya juga mengalami kenaikan.

Pada sisi lain, Wells Fargo melaporkan laba US$1,48 per saham untuk kuartal tersebut, dengan total pendapatan kuartal ini mencapai US$ 20,9 miliar. CEO Wells Fargo, Charlie Scharf, menekankan peningkatan pendapatan dari suku bunga yang lebih tinggi.

Baca Juga: Perbankan Global Untung US$ 280 Miliar pada 2022 Berkat Kenaikan Suku Bunga

Kedua bank besar tersebut telah menyisihkan dana untuk kredit macet, namun menekankan bahwa tingkat tunggakan tetap relatif rendah. Citigroup dan Wells Fargo melaporkan penyisihan kredit macet yang lebih rendah dari perkiraan analis.

Sementara itu, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, menyatakan bahwa pertumbuhan belanja telah kembali ke tren sebelum pandemi dan konsumen mulai menggunakan tabungan mereka. Laba bank JPMorgan naik 35% menjadi US$13,15 miliar.

JPMorgan juga menunjukkan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 30%, mencapai US$22,9 miliar. Namun, mereka memperingatkan bahwa tingkat pendapatan bunga bersih saat ini mungkin tidak berkelanjutan.

Baca Juga: Listing Serempak di BEI Pada Rabu, 11 Oktober 2023, Begini Perbandingan LOPI dan KOKA

Para eksekutif dari bank-bank besar tersebut juga mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang usulan peningkatan modal bank oleh regulator.

Saham JPMorgan Chase dan Wells Fargo mengalami kenaikan antara 1% dan 3%, sementara saham Citigroup dan PNC cenderung melemah. Meski begitu, saham-saham bank menunjukkan pertanda positif di tengah kekhawatiran sebelumnya mengenai prospek mereka.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×