kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Kerugian akibat bajak laut mencapai Rp 108 triliun


Sabtu, 15 Januari 2011 / 11:11 WIB
Kerugian akibat bajak laut mencapai Rp 108 triliun


Reporter: Ahmad Febrian, BBC, Reuters, VOA, China Daily | Editor: Edy Can

LONDON. Sambil menunggu film Pirates of Caribbean: On Stranger Tides Mei mendatang, mari kita tengok hasil studi terbaru Chatham House yang dipublikasikan kemarin (14/1). Lembaga kajian asal Inggris ini menyebutkan, kerugian akibat aksi bajak laut di dunia antara £ 4,4 miliar - £ 7,6 miliar atau US$ 7 miliar - US$ 12 miliar per tahun.

Jika dirupiahkan, kerugian itu setara Rp 63 triliun-Rp 108 triliun setahun. Sebagian besar berasal dari aksi bajak laut di perairan Somalia.

Biaya-biaya tersebut meliputi uang tebusan, penambahan peralatan keamanan dan dampak ke perdagangan internasional. Meski pencegahan bajak laut terus berlangsung, seperti peningkatan keamanan, aksi pembajakan tak kunjung menurun.

Chatham House menyebutkan, sejak 2006 hingga tahun lalu, di seluruh jagat terjadi 1.600 aksi bajak laut yang menewaskan 54 orang. Dan di awal 2011 ini, sekitar 500 orang pelaut dari 18 negara menjadi sandera bajak laut di seluruh dunia.

Demi menghindari gerombolan para perompak, para pelaut mengubah jalur pelayaran menjadi lebih jauh. Ini membuat biaya pelayaran naik US$ 2,4 miliar - US$ 3 miliar per tahun. Sedangkan, ongkos pengamanan di perairan Somalia, lokasi favorit pembajak, naik US$ 2 miliar. "Biaya-biaya ini terus meningkat," kata Anna Bowden, peneliti lembaga kajian One Earth Future Foundation, di Colorado Amerika Serikat (AS).

One Earth menghitung, tahun lalu rata-rata uang tebusan sekitar US$ 5,4 juta. Melesat 36 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya US$ 150.000.

Di November 2010, terjadi pemecahan rekor uang tebusan, yakni US$ 9 juta, berasal pembebasan Samho Dream, kapal tanker asal Korea Selatan. Kapal yang dibajak di Samudera Hindia ini mengangkut minyak mentah senilai lebih dari US$ 170 juta.

Sebelumnya, di Januari 2010, pembajak meminta tebusan US$ 5,5 juta, untuk pembebasan kapal Maran Centaurus, yang dibajak 1.300 km lepas pantai Somalia. Kapal ini mengusung minyak mentah senilai US$ 150 juta.

Yang menarik, ketika uang tebusan hendak diturunkan dari helikopter, muncul kelompok bajak laut lain yang hendak merebut uang tersebut. Pembajak yang menguasai Maran, meminta bantuan aparat keamanan internasional agar mengusir bajak laut yang datang belakangan. "Luar biasa. Penjahat meminta bantuan polisi," sindir pakar bajak laut Roger Middleton dari Chatham House. Wah, lebih seru dibandingkan aksi Jack Sparrow, ya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×