Sumber: Reuters, Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
WASHINGTON. Harapan segera tercapainya kesepakatan kenaikan pajak orang kaya dan pemangkasan belanja negara untuk menghindari jurang fiskal atau fiscal cliff anggaran Amerika Serikat (AS) belum juga terwujud. Langkah Partai Republik AS mendorong pemungutan suara di parlemen pada Kamis (20/12) dibalas ancaman penggunaan hak veto oleh Presiden AS Barack Obama.
Bahkan Obama menuduh lawan politiknya, anggota kongres dari Partai Republik yang merupakan partai oposisi, memiliki dendam pribadi sehingga tidak mau bernegosiasi. "Sangat sulit bagi mereka berkata ya pada saya," katanya dalam konferensi pers di Gedung Putih, Kamis (20/12)
Ini berarti pula negosiasi yang selama ini dilakukan antara Pemerintah AS dengan anggota parlemen dari Partai Republik pimpinan John Boehner kembali mentah. Apalagi Boehner dan Obama masing-masing menawarkan hal yang substansial yang membuat kesepakatan menjadi susah dijangkau.
Tetap optimistis
Selama negosiasi, Obama telah menyepakati pemotongan tunjangan bagi lanjut usia, sedangkan Boehner setuju kenaikan pajak bagi warga kaya AS. Namun begitu, antara dua kubu masih belum bisa sepakat mengenai batas atas yang akan mendapat kenaikan pajak. Republik meminta kenaikan pajak untuk warga dengan penghasilan di atas US$ 1 juta per tahun. Sedang Obama meminta kenaikan pajak untuk pendapatan di atas US$ 400.000 per tahun.
Seperti ditulis Reuters, hasil negosiasi dalam pembicaraan sebelumnya, telah menguap sejak Partai Republik mengumumkan rencana pemungutan suara dan mengusulkan pajak alternatif yang disebut Plan B. Sejak itu Obama mengancam gunakan hak veto jika Plan B itu disetujui.
Rencana penggunaan hak veto dikecam Boehner. "Gedung Putih mengambil langkah oposisi terharap rencana cadangan, mereka menjadi irasional," katanya. Menurut Boehner, kenaikan pajak rumah tangga untuk pendapatan di atas US$ 1 juta sudah menjadi konsesi dari anggota Partai Republik.
Walau perundingan yang telah berlangsung berlarut-larut ini belum menunjukkan hasil menggembirakan, sejumlah anggota kongres masih yakin kesepakatan fiskal masih bisa diraih dalam pekan-pekan ini. "Masih ada cukup waktu bagi kita menyelesaikan semua pekerjaan, jika kita semua bersedia untuk tetap bekerja keras," kata Mitch McConnell, Ketua Senat Partai Republik.
Seperti diketahui, jika sampai akhir Desember 2012 kesepakatan anggaran tidak dicapai, otomatis akan ada kenaikan pajak dan pemotongan anggaran sebesar US$ 600 miliar mulai 2013. Hal ini bakal menyebabkan tebing fiskal yang tinggi, sehingga krisis utang semakin dalam.