Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Perubahan kinerja yang ekstrim menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh Presiden GPIF Masataka Miyazono dan Chief Investment Officer Eiji Ueda saat melewati lonjakan volatilitas pasar yang dimulai tak lama sebelum keduanya menduduki jabatan tersebut pada bulan April.
GPIF memiliki miliaran dolar pada surat utang tresury jangka pendek Kementerian Keuangan AS saat Covid-19 merebak pada awal tahun.
Baca Juga: Ini daftar sembilan dapen yang sudah dibubarkan OJK tahun ini
Sehingga perusahaan dana investasi ini hanya memiliki sedikit uang untuk diinvestasikan kembali. Dana ini juga telah meningkatkan investasinya di ruang ESG.
MSCI, indeks saham global semua negara melonjak 19% kuartal II, sedangkan Topix Jepang naik 11%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Jepang bertenor 10 tahun sedikit berubah karena bank sentral kedua negara mempertahankan stimulus untuk membendung kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.
GPIF mulai beroperasi sesuai dengan portofolio dasar yang disesuaikan dari bulan April, yang menetapkan target alokasi masing-masing sebesar 25% dalam empat kelas aset ekuitas dan utang domestik maupun luar negeri.