Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Belum cukup dengan dukungan dari AS, kini pemerintah Korea Selatan mulai membuka peluang kerja sama dengan Jepang demi bisa mengimbangi aktivitas militer Korea Utara.
Pada hari Kamis (27/4), Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa perlu untuk mempercepat kerja sama trilateral dengan Jepang dan Amerika Serikat untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara yang meningkat.
"Bersamaan dengan koordinasi Korea-AS, kita perlu mempercepat kerja sama keamanan trilateral Korea-AS-Jepang untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara yang meningkat," kata Yoon di hadapan anggota parlemen AS, seperti dikutip Reuters.
Pada hari Rabu (26/4) Yoon bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih. AS berjanji untuk memberi Korea Selatan lebih banyak informasi tentang perencanaan nuklirnya untuk menghadapi konflik apa pun dengan Korea Utara.
Baca Juga: Korea Selatan Buka Peluang untuk Mengirim Senjata ke Ukraina
Di hadapan parlemen, Yoon mengatakan bahwa aliansi harus bersatu untuk mencegah perilaku sembrono Korea Utara. Atas dasar itu, Yoon mulai membuka peluang untuk memulihkan hubungan dengan Jepang.
Hubungan Korea Selatan dan Jepang tidak benar-benar berjalan mulus. Berbagai masalah di era Perang Dunia sampai saat ini masih jadi pengganjal.
Yoon menjadi pemimpin Korea Selatan ketujuh yang berpidato di Kongres, seolah menegaskan hubungan erat antara Seoul dan Washington.
Pidato semacam itu biasanya diberikan untuk sekutu terdekat AS atau tokoh utama dunia. Sebelum Yoon, pemimpin dunia terakhir yang berpidato di Kongres adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada bulan Desember.
Baca Juga: Korsel dan AS akan Berbagi Rencana Nuklir untuk Mempertahankan Diri dari Korut
Kunjungan Yoon ke Washington juga dalam rangka memperingati 70 tahun aliansi AS-Korea Selatan. Yoon bersumpah bahwa Korea Selatan akan secara aktif bekerja untuk melindungi kebebasan rakyat Ukraina dan mendukung upaya rekonstruksi mereka.
Yoon memberikan penghormatan kepada pengorbanan AS untuk membela kebebasan melawan komunisme dalam Perang Korea 1950-1953.
"Korea tidak akan pernah melupakan para pahlawan besar Amerika yang berjuang bersama kami untuk mempertahankan kebebasan," kata Yoon memuji AS.