Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap virus flu burung. Jumat (4/12), Kementerian Pertanian, Pangan dan urusan Pedesaan Korea Selatan mengatakan, sedang menyelidiki 10 kasus dugaan flu burung yang sangat patogen yang ditemukan dari kotoran burung liar.
Hal ini telah memicu kekhawatiran atas penyebaran virus flu burung secara nasional di antara peternakan unggas lokal.
Kasus baru yang dicurigai berasal dari sampel yang dikumpulkan dari habitat utama burung liar di seluruh negara. Kementerian tersebut menyebut, dibutuhkan waktu hingga lima hari untuk menentukan apakah mereka sangat patogen.
Korea Selatan melaporkan kasus flu burung yang yang sangat patogen pertama dalam 32 bulan pada akhir Oktober lalu. Kasus pertama tersebut ditemukan di Cheonan, yang berada 92 kilometer sebelah selatan Seoul.
Baca Juga: Warning, Korea Selatan kembali temukan flu burung sangat patogen dari burung liar
Hingga saat ini, otoritas kesehatan telah mengidentifikasi total 13 kasus terkait burung liar.
Flu burung yang sangat patogenik sangat menular dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian pada unggas.
Sejauh ini, negara tersebut telah melaporkan dua kasus flu burung dari peternakan unggas lokal.
Kasus pertama dilaporkan di sebuah peternakan itik di Jeongeup, Provinsi Jeolla Utara pada hari Sabtu (28/11). Diikuti oleh infeksi kedua dari sebuah peternakan telur di Sangju, 270 km sebelah tenggara Seoul, pada hari Rabu (2/12).