kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Kilang minyak terbakar di Singapura, Shell tetapkan kondisi force majeure


Senin, 03 Oktober 2011 / 11:39 WIB
Kilang minyak terbakar di Singapura, Shell tetapkan kondisi force majeure
ILUSTRASI. Pertumbuhan simpanan di bank saat ini sudah merata untuk simpanan dengan saldo di bawah Rp 2 miliar hingga di atas Rp 5 miliar.


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

SINGAPURA. Shell mengumumkan kondisi krisis alias force majeure, setelah api membakar dan melumpuhkan kilang minyak Shell di Singapura minggu lalu.

Kobaran api membuat Shell harus menghentikan seluruh operasional kilang minyak. Langkah ini tentu saja mengganggu suplai minyak kepada para pelanggan Shell, sebab kilang minyak Shell yang terbakar ini merupakan yang terbesar di dunia.

Pengumuman force majeure menjadi pilihan dalam perjanjian kontrak jika perusahaan mengalami kejadian luar biasa seperti kebakaran seperti ini. "Kita telah mengumumkan kondisi force majeure kepada beberapa pelanggan kita," ujar Lee Tzu Yang, pimpinan Shell Singapura dalam website perusahaan.

Shell terus berdiskusi dengan para pelanggan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka dan meminimalisasi dampak dari kejadian ini. Sekadar informasi, kilang minyak yang terbakar itu memproduksi minyak 500.000 barel per hari.




TERBARU

[X]
×