Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kim Jong-un, yang lebih dikenal publik internasional sebagai pemimpin otoriter dengan rentetan uji coba rudal balistik dan pembersihan politik internal, mengejutkan dunia dengan penampilan yang lebih santai pekan ini.
Ia melakukan kunjungan keluarga ke Wonsan Kalma, sebuah resor pantai mewah di pesisir timur Korea Utara yang menjadi simbol baru upaya negara tersebut membuka sektor pariwisata.
Dalam kunjungan tersebut, Kim tampak meninggalkan setelan khas Mao-nya dan memilih tampil dalam balutan jas gelap, kemeja putih, serta dasi yang warnanya serasi dengan pasir pantai Wonsan. Dalam laporan resmi kantor berita negara KCNA, resor tersebut digambarkan sebagai salah satu "prestasi terbesar" Korea Utara tahun ini.
Ditemani Istri dan Putri, Kim Nikmati Liburan di Kolam Renang
Kim Jong-un tidak sendiri dalam kunjungan ini. Ia ditemani oleh sang istri, Ri Sol-ju, dan putri mereka yang diperkirakan bernama Kim Ju-ae, yang kian sering tampil dalam acara kenegaraan sejak 2022.
Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara Akan Mendukung Rusia Tanpa Syarat!
Ketiganya terlihat bersantai di tepi kolam renang. Kim Jong-un tampak menikmati rokok, minuman dingin, dan handuk di sisinya sambil menyaksikan para wisatawan lokal meluncur di wahana air.
Momen ini menjadi pergeseran dari citra keras yang biasa ditampilkan media pemerintah, menjadi pendekatan yang lebih "manusiawi"—meskipun masih sarat muatan politik terselubung.
Potret Keluarga di Pantai: Isyarat Suksesi Dinasti Kim?
Kim dan Ju-ae juga difoto tengah berjalan di sepanjang pantai berpasir sepanjang 4 km, didampingi sejumlah pejabat tinggi dan latar belakang gedung-gedung tinggi yang diduga merupakan hotel.
Munculnya kembali Ri Sol-ju, yang absen dari sorotan publik sejak perayaan Tahun Baru 2024, juga menarik perhatian media Korea Selatan. Salah satu sorotan adalah tas mewah yang dibawanya—disebut-sebut sebagai produk Gucci—yang diduga melanggar sanksi PBB terkait barang mewah.
Keberadaan Kim Ju-ae, yang diperkirakan berusia 12 tahun, semakin memperkuat spekulasi bahwa ia tengah disiapkan sebagai penerus dinasti Kim. Jika hal ini benar, maka ia berpotensi menjadi perempuan pertama yang memimpin Korea Utara sejak negara itu berdiri pada 1948.
Resor Kelas Dunia dengan Target 20.000 Pengunjung Per Tahun
Terletak di pesisir timur Korea Utara, Wonsan Kalma merupakan proyek ambisius yang menawarkan fasilitas olahraga, rekreasi, restoran umum, dan layanan katering komersial.
Dalam pidatonya, Kim Jong-un menyampaikan keyakinan bahwa "gelombang kebahagiaan yang tercipta dari kawasan wisata pesisir Wonsan Kalma" akan menjadikan tempat ini sebagai resor budaya wisata bertaraf dunia.
Baca Juga: Gagal Luncurkan Kapal Perang, Korea Utara Tahan Insinyur Galangan Kapal
Dalam seremoni peresmian, Kim memotong pita simbolis dan menyatakan bahwa proyek tersebut akhirnya menjadi “kenyataan gemilang” setelah lebih dari satu dekade pengerjaan dan meningkatnya biaya konstruksi. Pemerintah menargetkan 20.000 pengunjung domestik per tahun saat resor resmi dibuka pada 1 Juli 2025.
Wisata Asing Masih Dibatasi, Tapi Ada Celah Diplomasi?
Meski ditampilkan sebagai destinasi pariwisata masa depan, resor Wonsan Kalma untuk saat ini hanya akan dibuka bagi warga Korea Utara. Pembatasan turis asing, yang diberlakukan selama pandemi Covid-19, masih belum sepenuhnya dicabut.
Kendati demikian, Korea Utara telah menunjukkan sinyal pembukaan bertahap, seperti memperbolehkan wisatawan Rusia dalam tur grup serta partisipasi pelari asing dalam maraton Pyongyang April lalu.
Meski begitu, pariwisata asing secara umum masih berada dalam status nyaris dilarang. Namun kehadiran resor ini diyakini sebagai bagian dari strategi jangka panjang Pyongyang untuk membuka diri secara terkendali, sembari mengendalikan narasi global mengenai negara tersebut.
