Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
NEW YORK. Prospek kinerja yang suram memaksa International Business Machines Corp (IBM) merogoh kocek hingga US$ 5 miliar untuk membeli kembali saham (buyback). Upaya ini sebagai pemanis bagi investor.
Keputusan menambah bujet buyback itu telah dilaporkan IBM kepada regulator bursa Amerika Serikat (AS).
"Dengan penambahan ini, dana buyback menjadi US$ 6,4 miliar," ujar Ginni Rometty, CEO IBM, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (29/10). Tambahan dana buyback itu diperkirakan mampu menyerap 4% saham dari total valuasi pasar IBM yang sebesar US$ 162 miliar.
IBM telah menguras kas sebesar US$ 19 miliar untuk membeli saham perusahaan teknologi itu selama setahun terakhir. IBM berencana meminta persetujuan penambahan dana buyback dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), April 2015. Yang pasti, aksi buyback itu telah membuat jumlah saham IBM yang dimiliki publik susut di bawah 1 miliar per Juni 2014.
Manajemen IBM memutuskan menambah bujet buyback lantaran harga saham raksasa teknologi itu terus anjlok. Pada 21 Oktober lalu, harga saham IBM sebesar US$ 160 per saham, atau level terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain menahan kejatuhan harga saham, IBM juga berniat terus mengurangi saham beredar di publik.
Tujuannya untuk memperbesar rasio laba bersih per saham (EPS). Tahun 2013 lalu, IBM menambah dana buyback sebesar US$ 15 miliar. Ini adalah dana buyback tambahan terbesar selama lima tahun terakhir. Rencana memupuk saham sendiri bakal terus dilakukan IBM.
Laba menyusut
Kendati memberikan pemanis bagi investor, IBM juga memacu rapor kinerja secara fundamental. "IBM tetap berinvestasi dan melakukan perubahan untuk mendongkrak kinerja jangka panjang," tandas Rometty. Perubahan industri teknologi membuat IBM bekerja keras melawan penurunan kinerja.
Pendapatan IBM susut 4% menjadi US$ 22,39 miliar per September 2014. Pemicunya adalah rendahnya permintaan konsumen korporat terhadap software dan server. Pada periode sama, laba bersih IBM anjlok 17% menjadi US$ 3,5 miliar. Pasca merilis kinerja, saham IBM terkena aksi jual investor. Harga saham IBM langsung anjlok 7% pada pekan lalu.
Demi mendongkrak kinerja, IBM menggandeng Apple Inc. Pada Juli 2014, IBM dan Apple mengumumkan kerjasama strategis untuk mengembangkan tablet. IBM sendiri fokus mengembangkan bisnis cloud, analisis data dan mobile computing.